Find Us On Social Media :

Tak Hanya Kasus Covid-19 yang Meningkat di Jawa Timur, Jumlah Perempuan Hamil Pun Mengalami Lonjakan

Angka kehamilan di Jawa Timur diprediksi meningkat akibat pandemi Covid-19.

GridHEALTH.id - Tak Hanya Kasus Covid-19 yang Meningkat di Jawa Timur, Jumlah Perempuan Hamil Pun Mengalami Lonjakan.

Kasus virus corona (Covid-19) yang terus meningkat setipa harinya di Jawa Timur berdampak luas ke banyak sektor.

Salah satunya terhadap program Keluarga Berencana (KB).

Dimana jumlah warga di Jawa Timur yang tak melakukan program dikabarkan cenderung bertambah sejak pandemi Covid-19 melanda daerah tersebut.

Menurut Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Sukaryo Teguh Santoso, jika kondisi ini terus dibiarkan maka akan muncul permasalahan baru dikemudian hari.

Misalnya memicu tingginya jumlah kehamilan di Jatim di penghujung tahun ini.

"Kita tunggu saja sampai akhir tahun ini berapa banyak kehamilan di Jatim," ucapnya.

Baca Juga: Catat, Ini Rekomendasi WHO Untuk Cegah Kehamilan Saat Pandemi Covid-19

Baca Juga: Zaskia Adya Mecca Berterus Terang Sempat Berniat Mengugurkan Kandungan, Padahal Ada Risiko Jangka Panjang

BKKBN Provinsi Jawa Timur mencatat, kenaikan angka warga tak ikut KB terpantau sejak bulan Februari.

"Sejak Februari sudah drop out 1,13 % atau 68.547 orang berkurang ikut KB," katanya kepada SURYA.co.id, Jumat (28/5/2020).

Baca Juga: Update Covid-19; Pasien Positif Nasional Hingga 29 Mei Pukul 12.00 wib 25.216 Kasus, 125 Kasus Baru di DKI

Ternyata, menurut Sukaryo, pada bulan Maret, angkanya meningkat hingga 4,68 % atau setara dengan 278.356 orang.

Lalu, di bulan April tercatat 414.708 orang tak ber-KB atau naik sekitar 7,07 %.

Baca Juga: Kabar Baik, Menuju New Normal Begini Caranya Agar Tetap Aman di Mall

Sukaryo menduga, salah satu alasan warga enggan melakukan KB karena takut keluar rumah saat pandemi corona.

Seperti diketahui, salah satu protokol kesehatan di tengah pandemi corona, pemerintah mengimbau warga untuk berkegiatan di rumah.

Hal itu untuk mencegah penularan virus Covid-19 di tengah masyarakat.

Baca Juga: Angka Stunting Di Indonesia Masih Jauh Dari Harapan, Jokowi Beri Peringatan

"Ya mungkin karena tingkat takutnya tinggi jadi sampai juga keluar rumah buat ber-KB," ucapnya.

Diketahui wujud dari program KB adalah pemakaian alat kontrasepsi untuk menunda/mengontrol kehamilan yang berupa kondom, pil KB, IUD, Suntik, KB implan/susuk, vasektomi dan tubektomi.

Baca Juga: Rahasia Nenek Hebat Asal Surabaya yang Berhasil Sembuh Dari Covid-19

Pencegahan kehamilan ini tentunya dirancang secara khusus demi menciptakan kemajuan, kestabilan, dan kesejahteraan ekonomi, sosial, serta spiritual setiap penduduknya.

Namun jika dilihat dari sisi medis, program KB ini juga ternyata memiliki banyak manfaatnya.

Baca Juga: Bukan Hanya Corona, Kasus DBD Juga Perlu Diperhatikan Sebab 25.000 Kematian Akibat DBD Setiap Tahunnya

Diantaranya seperti mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, mengurangi risiko aborsi, mencegah HIV/AID, menjaga kesehatan mental keluarga, juga menurunkan angka kematian ibu dan anak.

Melihat penjelasan tersebut, tak heran jika lonjakan kehamilan di Jawa Timur dan daerah lainnya di Indonesia juga menjadi perhatian khusus pemerintah.(*)

Baca Juga: Belum Dipastikan Berakhirnya Corona, Pemerintah Perpanjang Bansos hingga Subsidi Listrik untuk Bantu Warga

 #berantasstunting

#hadapicorona