Find Us On Social Media :

Ketagihan Seks Toys dari Sandal, Mendorong Berbuat Kriminal Berujung Diamankan Polisi

ilustrasi sandal jepit

GridHEALTH.id - Ketagihan Alat Bantu Seks dari Sandal, Mendorong Berbuat Kriminal Berujung Diamankan Polisi.

Tahukah seks toys sudah ada sekitar 30.000 tahun lamanya di dunia ini.

Seks toys menjadi tabu sampai beberapa dekade terakhir.

Tapi saat ini seks toys lebih bisa diterima daripada sebelumnya di tengah masyarakat, khususnya di barat.

Baca Juga: Angka Stunting Di Indonesia Masih Jauh Dari Harapan, Jokowi Beri Peringatan

Kondisi ini terjadi bisa karena beberapa faktor, psikolog klinis dan pakar seks Carla Manly, PhD, mengatakan kepada Health.com (5 Desember 2019), “Masyarakat memiliki sikap yang lebih terbuka terhadap seksualitas secara keseluruhan, yang telah membantu mendestigmatisasi penggunaannya,” katanya.

Meningkatnya popularitas seks toys juga karena dipengaruhui saat ini wanita menjadi lebih vokal tentang keinginan mereka –– dan kebutuhan –– untuk kesenangan.

Hal tersebut diutarakan oleh Tiffany Alyse Yelverton, pelatih seks dan pendiri situs pendidikan seks EnticeMe kepada Health.

Baca Juga: Rahasia Nenek Hebat Asal Surabaya yang Berhasil Sembuh Dari Covid-19

"Seks toys meningkatkan kesenangan dan meningkatkan foreplay, yang penting bagi sebagian besar wanita untuk menikmati hubungan intim," katanya. "Sebagian besar wanita perlu memiliki rangsangan klitoris untuk orgasme, terutama selama seks penetrasi."

Dalam pekerjaannya sebagai pelatih seks, Yelverton menemukan bahwa pria lebih terbuka untuk menggunakan seks toys dengan pasangan daripada di masa lalu — terutama pria muda.

“Generasi baru dari seks toys itu indah dan bukan falus,” jelasnya.

"Seks toys adalah pelengkap aktivitas seksual, bukan dalam persaingan untuk itu."

Tapi lain lagi yang terjadi pada seorang pria ditangkap di Thailand ini.

Dirinya ketagihan seks toys dari sandal.

Theerapat Klaiya (24) memiliki ketertarikan tersendiri pada sandal jepit.

Baca Juga: Bukan Hanya Corona, Kasus DBD Juga Perlu Diperhatikan Sebab 25.000 Kematian Akibat DBD Setiap Tahunnya

Baca Juga: Belum Dipastikan Berakhirnya Corona, Pemerintah Perpanjang Bansos hingga Subsidi Listrik untuk Bantu Warga

Karenanya dia melakukan tindakan kriminal, mencuri 126 pasang sandal dari penduduk setempat di Nonthaburi, Thailand.

Ketika polisi menggeledah rumah pria itu, mereka menemukan koleksi sandal dan sepatu sangat banyak, yang telah dikumpulkan selama lebih dari dua tahun.

Klaiya mengatakan, dia memakai sandal itu di sekitar rumahnya karena sangat merangsangnya, kata polisi, dikutip dari Metro, Selasa (26/5/2020).

Baca Juga: Satu Kampung Harus Dikarantina Usai Pemudik Dari Jakarta Positif Covid-19

Kepada petugas dirinya mengatakan, setelah beberapa jam memakai sandal jepit, dia berpelukan dan mencium sandal-sandal itu, melucutinya, lalu menggesekkan di tubuhnya sebelum melakukan " hubungan seks".

Polisi mengungkapkan, koleksinya mencakup lusinan merek, ukuran, dan warna-warna berbeda.

Semuanya masih layak pakai.

Baca Juga: 5 Manfaat Latihan Zumba Untuk Anak, Tingkatkan Performa Fisik Juga Akademis

Baca Juga: Waspada Bahaya Depresi Pada Penderita Stroke, Seorang Ayah Nekat Bacok Anak Diduga Depresi Karena Stroke

Sebagian besar alas kaki diletakkan di depan kantor polisi Nonthaburi, sebagai bagian dari konferensi pers pada Senin (25/5/2020).

Klaiya mengakui tiga tuduhan sekaligus yang diarahkan kepadanya, yakni pencurian malam hari, memiliki transceiver digital tanpa izin, dan melanggar jam malam virus corona, ungkap polisi.

Mayor Kolonel Ekkaphop Prasitwattanachai kepada media setempat mengatakan, itu bukan pelanggaran pertama Klaiya untuk kasus serupa.

"Setelah kami menangkap tersangka, kami juga mengetahui ia telah ditangkap tahun lalu karena mencuri sandal jepit di distrik lain."

Baca Juga: Hari Lansia Nasional 29 Mei, Lindungi Orang Tua dari Virus Corona

"Dia sepenuhnya mengaku mencuri sandal untuk tujuan cabul, sehingga akan ditahan di kantor sampai pengadilan meminta jaksa memutuskan bagian selanjutnya dari proses hukum untuknya."

Apa yang dilakukan Klaiya sangat berisiko menyebarkan penyakit seksual.

Pemakaian sex toys dari sembarang barang yang tidak higienis bisa tularkan penyakit seks menular.

Peningkatan risiko penyebaran penyakit ini menjadi tinggi ketika mainan seks dipakai orang lain tanpa dicuci bersih dulu dari bekas aktivitas sebelumnya.(*)

Baca Juga: Nyawa 80 Juta Anak di Dunia Mulai Terancam Akibat Pandemi Covid-19

#brantasstunting

#HadapiCorona 

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Heboh, Pria Curi 126 Pasang Sandal untuk Dipakai Berhubungan Seks"