Find Us On Social Media :

Akibat Kurangnya Edukasi, Sejumlah Warga Kembali Tolak Petugas Medis saat Menjemput PDP Covid-19

Warga tolak petugas medis di Kabupaten Maluku Tengah

GridHEALTH.id - Beredar sebuah video di media sosial yang memperlihatkan sejumlah warga mengamuk dan mencoba menghadang petugas medis.

Video viral itu tampak diunggah oleh akun Facebook IG TV, Minggu (31/5/2020).

Baca Juga: Diusir dari Indekos Usai Tangani Pasien Virus Corona, Para Dokter dan Perawat Dikucilkan Masyarakat hinga Anak-anaknya Kena Bullying

Video itu dilengkapi dengan keterangan "PENGUSIRAN TIM MEDIS CORONA OLEH WARGA KARENA MEREKA TIDAK PERCAYA LAGI DENGAN COVID- 19. GIMANA PENDAPAT KALIAN GUYS,,,????"

Dalam video berdurasi 2:08 itu, tampak puluhan warga yang mengepung ambulans dan berdebat dengan petugas medis. 

Bahkan, warga terlihat marah kemudian membentak, mendorong, dan mengusir petugas medis saat mencoba memberi penjelasan.

Baca Juga: Sempat Mendapat Penolakan, Ibu Positif Corona Ini Akhirnya Lahirkan Bayi Sehat Negatif Virus

“Woe woe, bale bale (balik), di sini seng ada corona,” teriak warga dalam video tersebut.

Rupanya, aksi tersebut terjadi di salah satu kabupaten di provinsi Maluku, tepatnya kabupaten Maluku Tengah.

Melansir Tribunnews, aksi penolakan petugas medis itu bermula saat petugas hendak membawa kembali seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berinisial AT (42) yang kabur dari RSUD Masohi.

“Kejadiannya itu Jumat kemarin di Desa Tamilow. Jadi tim gugus tugas ke sana untuk menjemput salah satu PDP yang keluar dari rumah sakit, tapi ditolak warga,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Maluku Tengah Jenny Adijaya kepada Kompas.com melalui sambungan telepon.

Baca Juga: Jenazah Perawat Covid-19 Ditolak Warga, Di Tempat Pemakaman Ketiiga Baru Bisa Dikebumikan

AT diketahui masuk ke RSUD Masohi dengan keluhan diabetes pada Rabu (27/5/2020).

Keesokan harinya, pasien itu pun melakukan rapid test dan hasilnya reaktif.

“Tapi Jumat pagi itu pasien keluar dan pulang ke kampungnya secara diam-diam,” katanya.

Pulangnya AT secara diam-diam rupanya juga dijemput oleh pihak keluarga dengan menggunakan mobil.

Baca Juga: 3 Provokator Penolakan Jenazah Perawat Ditangkap, Ganjar Pranowo Sediakan Tempat Pemakaman Khusus: 'Taman Makam Pahlawan Adalah Tempat yang Tepat'

Berdasarkan keterangan Pejabat Desa Tamilouw Rustandi Wailissa, pihak keluarga merasa penanganan AT sebagai PDP Covid-19 di rumah sakit tersebut tidak dilakukan dengan baik.

“Pihak keluarga ini mengaku AT diperlakukan dengan tidak baik, makanya keluarga membawa pulang pasien ke kampung tanpa izin rumah sakit,” ujar Rustandi.

Tak hanya itu, Rustandi mengatakan, penolakan warga terhadap petugas medis terjadi lantaran warga sekitar yang belum memahami secara baik prosedur penanganan medis terhadap PDP Covid-19.

Baca Juga: PDP Covid-19 di Samarinda Kembali Berulah, 2 Kali Ngamuk di RS Lantaran Menolak Diisolasi

“Pihak keluarga ini keberatan dan menolak tim gugus tugas karena mereka datang dengan mengenakan APD lengkap. Jadi kelihatannya kurang nyaman begitu menurut pandangan warga,” ujar Rustandi.

Tak lama setelah itu, warga pun diberi pemahaman dan kemudian warga membubarkan diri.

Baca Juga: Dari Ngamuk hingga Ngumpet, Berikut Drama Penjemputan Pasien Covid-19 oleh Petugas Medis

Akhirnya petugas medis membawa AT ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan swab.

Sampai artikel ini tayang, video viral itu pun telah dibagikan oleh sebanyak 18 ribu kali, dan telah dikomentari sekitar 6,300.(*)

 #berantasstunting #hadapicorona