Find Us On Social Media :

Update Covid-19; Jatim Nyaris 4 Kali Lipat Alami Penambahan Kasus Harian dari Jakarta, Khofifah Sebut Status Surabaya Bukan Zona Hitam

Surabaya masuk dalam kategori zona hitam.

GridHEALTH.id - Kota Surabaya belakangan ini menjadi salah satu wilayah yang diketahui melaporkan penambahan kasus virus corona (Covid-19) tertinggi setelah DKI Jakarta.

Pada Senin (1/6/2020) kemarin, Surabaya mengalami penambahan kasus harian positif Covid-19 terbanyak sejak presiden Jokowi mengumumkan kasus pertama dan kedua pada 2 Maret 2020 lalu. 

Baca Juga: Jawa Timur Salip Kasus Harian Covid-19 di Jakarta Hampir Dua Kali Lipat, Ternyata Ini Penyebabnya

Bahkan berdasarkan laporan harian kasus positif Covid-19 pada Selasa, 2 Juni 2020, Jawa Timur kembali mengalami penambahan lonjakan kasus yang tinggi, yakni sebanyak 213.

Berbeda dengan DKI Jakarta yang justru hanya mengalami penambahan kasus positif virus corona sebanyak 60 kasus.

Dengan demikian, jumlah penambahan kasus virus corona yang hampir mencapai 4 kali lipatnya penambahan kasus di DKI Jakarta, membuat Jawa Timur menjadi wilayah kedua dengan kasus tertinggi di Indonesia, yakni 5.135 total kasus.

Baca Juga: Surabaya Bisa Jadi Wuhan, Dokter yang 'Curhat' Penanganan Covid-19 Malah Akan Diproses Kode Etik

Dengan jumlahnya yang meningkat tajam, maka Jawa Timur, khususnya Kota Surabaya telah memasuki zona hitam.

Mengetahui beredarnya kabar tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menganggapi perihal kondisi Kota Surabaya yang masuk kategori zona hitam ini.

Baca Juga: Meski Positif Corona, Pedagang Bakso di Surabaya Nekat Berjualan Gunakan Masker 2 Lapis

"Tadi ada yang tanya kok masuk hitam, kenapa di Surabaya kok masuk hitam, itu merah tua. Yang bikin pewarnaan ini mas dokter jibril, jadi ada warna-warna merah tua, ada merah maron, dan merah-merah biasa," terang Khofifah, dikutip dari okezone.com, Senin (1/6/2020) malam.

Menurut Khofifah, warna pada peta sebaran itu muncul dari angka yang terkonfirmasi Covid-19, sehingga semakin banyak angka positif virus corona, maka warna di peta sebaran akan semakin tua.

Baca Juga: Bila Warganya Masih Keluyuran, Indonesia Diprediksi Jadi Episentrum Baru Virus Corona Dunia Setelah Wuhan

"Kalau misalnya Sidoarjo 513 sampai 1024, maka warnanya semakin tua. Kalau angka di atas itu, maka warnanya merah tua sekali. Kenapa ada perbedaan warna, karena melihat perbedaan secara kuantitatif, jadi yang terkonfirmasi positif di masing-masing daerah," papar Khofifah.

Senada dengan Khofifah, Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Jawa Timur, Dr Kohar Hari Santoso pun mengatakan hal serupa.

"Sebetulnya belum hitam melainkan merah tua, lebih gelap dibandingkan daerah lain di Jatim" ujar Kohar, seperti dilansir dari Pikiran-Rakyat.com.

Baca Juga: Setelah New Normal, Kini Muncul Istilah Zona Hitam, Apa Artinya?

"Jika indikator utama penetapan warna zona untuk kota Surabaya adalah jumlah pasien positif Covid-19, atau tingkat kepadatan dari pasien positif di kota Surabaya" lanjutnya.

Menurutnya, warna merah tua yang ada di Kota Surabaya pada peta sebaran tersebut dikarenakan kota tersebut memiliki kasus positif virus corona terbanyak di antara wilayah lainnya di Jawa Timur.

"Penetapan warna zona pada peta persebaran merujuk pada tingkat kepadatan pasien positif di daerah tersebut. Karena Surabaya paling banyak, jadi ya lebih gelap dari daerah lainnya," katanya.

Baca Juga: Usai Pabrik Rokok Sampoerna, Kini Pasar di Surabaya Ditutup Setelah Sepasang Suami Istri Pedagang Ayam Meningga Akibat Covid-19

Dirinya juga menambahkan bahwa indikator penetapan lainnya adalah jumlah kasus pasien positif di Surabaya mencapai 54% dari total jumlah kasus di Jawa Timur.

Baca Juga: Seluruh Kecamatan Masuk Zona Hitam Covid-19, Pemkot Bandung Malah Longgarkan PSBB di Beberapa Sektor

Terkait hal ini, Pemprov Jawa Timur mengharapkan kerjasama antarwarga untuk mewujudkan gotong-royong skala besar dengan mematuhi seluruh aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Baca Juga: Diramal Jadi Episentrum Corona Setelah Jakarta, Kota Ini Terpantau Alami Penurunan Kasus Positif Covid-19

Tak hanya itu, demi memutus mata rantai penyebaran virus corona, pemerintah juga meminta warganya untuk menerapkan physical distancing, dan protokol kesehatan lainnya, seperti selalu gunakan masker dan selalu cuci tangan dengan sabun selama 20 detik.(*)

 #berantasstunting #hadapicorona