Find Us On Social Media :

Surabaya Menjadi Wuhan-nya Indonesia, Statusnya Black Zone Covid-19, 65% Kasus di Jatim Ada di Kota Tersebut

Risma Pamit saat Surabaya menjadi Wuhan-nya Indonesia.

GridHEALTH.id - Dari kota yang ada di Indonesia, Surabaya menjadi kota dengan kasus Covid-19 yang paling memprihatinkan.

Tak hanya itu. Surabaya telah menjadi kota yang memuat masyarakatnya takut akan infeksi virus corona.

Bagaimana tidak kasus infeksi Covid-19 di Surabaya kini telah membuatnya menjadi black zone.

Baca Juga: Setelah Covid-19, Kelelawar Kembali Jadi Penyebab Kembalinya Wabah Ebola yang Jauh Lebih Mematikan daripada Corona

Sementara di Jakarta, yang tadinta didominasi zona merah, berangsur-angsur sudah mulai banyak yang zona hijau.

Karenanya ada pendapat yang menyatakan Surabaya bisa menjadi Wuhan-nya Indonesia.

Mengutip Kompas.com (28/5/2020), Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, dr Joni Wahyuhadi mengatakan, Surabaya bisa menjadi seperti Wuhan jika warganya tidak patuh terhadap protokol.

Hal itu lantaran mayoritas kasus Covid-19 di Jawa Timur ada di Surabaya.

"65 persen Covid ada di Surabaya Raya. Ini tidak main-main, Surabaya bisa jadi Wuhan kalau warganya tidak disiplin," kata Joni, Rabu.

Baca Juga: Face Shield Benda Wajib Hadapi New Normal, Begini Cara Membersihkannya

Baca Juga: Alasan Ilmiah Mengapa Orang Gemar Berolahraga Jarang Depresi

Sementara itu, dalam peta sebaran Covid-19 di Jawa Timur, Kota Surabaya terlihat berwarna hitam sejak empat hari terakhir.

Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, dr Joni Wahyuhadi mengatakan, warna hitam menunjukkan kasus Covid-19 di daerah tersebut lebih dari 1.025 kasus.

"Semakin banyak catatan kasusnya."

"Warna di peta sebaran akan semakin pekat hingga berwarna hitam," ujar Joni di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (2/6/2020).

Baca Juga: Update Covid-19; Jatim Nyaris 4 Kali Lipat Alami Penambahan Kasus Harian dari Jakarta, Khofifah Sebut Status Surabaya Bukan Zona Hitam

Baca Juga: Penambahan Kasus Positif Corona Kembali Melonjak hingga 609 Orang, Akankah PSBB Jakarta Kembali Diperpanjang?

Baca Juga: Sedih Lihat Dwi Sasono Ditangkap Karena Narkoba, Sejumlah Artis Beri Dukungan

Hingga Selasa (2/6/2020) malam, kasus Covid-19 di Surabaya mencapai 2.748 kasus.

Di peta sebaran, warna lain yaitu merah pekat terdapat di wilayah Kabupaten Sidoarjo dengan 683 kasus dan Kabupaten Gresik 183 kasus.

Di peta sebaran yang terdapat batas wilayah 38 kabupaten dan kota, semua berwarna merah.

Kepekatan warna merah tergantung jumlah kasus yang ada di daerah tersebut.

Baca Juga: Imbas Corona, 221.000 Calon Jemaah Haji Indonesia Tidak Diberangkatkan ke Tanah Suci 

Hingga Selasa malam, kasus Covid-19 di Jawa Timur bertambah 194 kasus, atau total menjadi 5.132 kasus.

Tambahan 194 kasus berasal dari Surabaya 115 kasus, Sidoarjo 19 kasus.

Bangkalan dan Sampang masing-masing 11 kasus.

Lamongan, Tuban, dan Pamekasan masing-masing tujuh kasus.

Baca Juga: Ibunya Dibentur dan Dibanting ke Lantai Akibat Uang Belanja, Sang Anak Rekam KDRT Sebut Tak Ingin Lagi Lihat Ayahnya

Baca Juga: Kasus Satu Keluarga Positif Covid-19 Kembali Terjadi, Kali Ini Menimpa Bupati Melawi Kalimantan Barat

Gresik dan Kabupaten Kediri masing-masing lima kasus.

Kabupaten Mojokerto tiga kasus, serta Kabupaten Pasuruan dan Jember masing-masing dua kasus.

Pasien sembuh bertambah 100 orang atau totalnya menjadi 799 kasus.

Sedangkan pasien meninggal bertambah 11 pasien atau menjadi 429 pasien.

Total Orang Dalam Pantauan (ODP) mencapai 24.923 orang dan Pasien Dalam Pantauan (PDP) 6.754 pasien.

Baca Juga: Bukannya Patuhi PSBB, Sejumlah Warga Malah Kepergok Berkemah di Bogor, Warganet Khawatir Ada Klaster Baru Covid-19

Sementara itu, wali kota Surabaya beberapa waktu lalu semoat bersitegang dengan Gubernur Jawatimur.

Tak terkecuali prihal mobil ambulance test PCR.

Tak berapa lama, Wali Kota Risma pun berpamitan pada warga Surabaya dalam Perayaan Hari Jadi ke-727 Kota Surabaya, di Balai Kota Surabaya, Minggu (31/5/2020).

Menurut informasi dirinya akan mundur dari Jabatannya.

"Ini mungkin perayaan Hari Jadi Kota Surabaya yang terakhir bagi saya, karena tahun depan saya harus meninggalkan balai kota. Karena itu saya mohon maaf kalau mungkin ada perkataan dan perilaku saya yang kurang berkenan di hati teman-teman sekalian," tutur Risma, dikutip Kompas.com.(*)

Baca Juga: Daftar Rumah Sakit yang Menyediakan Test Covid-19 di Seluruh Indonesia, Lengkap Biayanya Mulai dari 300 Ribu Sampai 6 Juta

#brantasstunting

#HadapiCorona 

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Surabaya Jadi Zona Hitam, Apa yang Terjadi?"