Find Us On Social Media :

WHO Sebut Jumlah Perokok Sumbang Kematian Tinggi Pasien Covid-19 di Indonesia

WHO sebut perokok sumbang kematian pasien Covid-19 di Indonesia jadi tinggi.

GridHEALTH.id - Para ilmuwan dari Cold Spring Harbor Laboratory, New York, Amerika Serikat (AS) melakukan penelitian mengenai apakah seorang perokok memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi terinfeksi wabah Virus Corona COVID-19.

Ahli Genetika Kanker Jason Sheltzer melihat ekspresi Angiotensin Converting Enzyme 2 (ACE2), protein yang mengikat Covid-19 dan bisa menjadi jalan virus corona baru menuju sel. Pada manusia, paru-paru bertindak sebagai salah satu lokasi utama produksi ACE2.

"Kami menemukan bahwa merokok menyebabkan peningkatan signifikan dalam ekspresi ACE2, yaitu protein yang digunakan Covid-19 untuk memasuk ke sel manusia," ungkapnya, seperti dikutip dari situs Medical News Today (29/05/20).

Sementara itu, rokok hingga kini masih jadi permasalahan serius di Indonesia. Dengan tingginya jumlah perokok, bukan tidak mungkin berpengaruh pada angka kematian akibat virus corona yang cukup tinggi di Indonesia.

"Indonesia melihat adanya peningkatan kematian akibat Covid-19 yang luar biasa dibandingkan negara lain dan salah satu alasannya adalah kebiasaan merokok," perwakilan WHO untuk Indonesia, Dr N. Paranietharan dalam Webinar Hari Tanpa Tembakau Sedunia Kementerian Kesehatan RI, Selasa (2/6/2020).

Terdapat penelitian dari menunjukkan dari 9.025 pasien Corona sekitar 17,8% yang perokok mengalami kondisi yang buruk.

Baca Juga: Update Covid-19, DKI Temukan Ribuan Kasus Positif Orang Tanpa Gejala

Baca Juga: Nah Lo, Perokok Salah Satu Penyebab BPJS Kesehatan Defisit Anggaran

Sedangkan yang bukan perokok, hanya mengalami perburukan sebanyak 9,3 %. Artinya, merokok hampir dua kali lipatnya meningkatkan risiko terjadinya kefatalan dari Covid-19.