Find Us On Social Media :

Di Makassar 100 Orang Membawa Senja Tajam Serbu Rumah Sakit Rujukan Covid-19, Ingin Membawa Pulang Jenazah Pasien PDP

Viral, 100 Orang Bersenjata Tajam Tiba-tiba Datangi RS Untuk Ambil Paksa Jenazah PDP Corona, Begini Reaksi Pengurus Rumah Sakit!

GridHEALTH.id - Di Makassar 100 Orang Membawa Senja Tajam Serbu Rumah Sakit Rujukan Covid-19, untuk Bisa Membawa Pulang Jenazah Pasien PDP.

Kejadian tak mengenakan kembali melanda ranah kesehatan di Indonesia di masa pandemi Covid-19 ini.

Penyebabnya karena masih saja ada masyarakat yang belum bisa memahami protokol kesehatan dimasa pandemi.

Baca Juga: Update Covid-19; WHO Meyakinkan Masyarakat Dunia, Virus Corona Tidak Bermutasi Menjadi Lebih Berbahaya

Hal ini bisa jadi karena informasi dan edukasi mengenai protokol pandemi Covid-19 belum setuhnya diterima dan dipahami dengan baik oleh seluruh lapisan masyarakat.

Tapi bisa jadi juga ada sebagia masyarakat yang masa bodoh mengenai hal tersebut.

Nah, mengenai kejadian ini, di Makassar, demi bisa membawa pulang jenazah pasien PDP Covid-19 dari rumah sakit, keluarga korban mengajak 100 orang bersenjata tajam lengkap mendatangi rumah sakit.

Maksudnya pihak keluarga pasien PDP Covid-19 yang wafat tersebut ingin mengurus pemakaman sendiri, sesuai keinginan mereka dan keluarganya.

Kejadian kedatangan 100 orang dengan senjata tajam tersebut terekam jelas CCTV rumah sakit.

Baca Juga: Seharian di Jalanan, Pengemudi Ojek Online Dapat Bantuan Untuk Penuhi Kebutuhan Keluarga

Baca Juga: Gejala Covid-19 Demam, Pada Anak Jangan Berikan Aspirin Untuk Menurunkannya, Walau Memiliki 8 Manfaat Tak Terduga

Dari CCTV terlihat jelas keluarga seorang pasien dalam pengawasan (PDP) meninggal dunia mengambil paksa jenazah yang hendak dimakamkan sesuai prosedur Covid-19 di Rumah Sakit (RS) Dadi Makassar, Sulawesi Selatan.

Dalam rekaman kamera CCTV RS Dadi yang beredar di media sosial, jenazah diambil saat masih berada di ruang ICU.

Tampak tujuh orang masuk dan langsung membawa pergi jenazah tersebut.

Direktur RS Dadi, Arman Bausat, membenarkan adanya pengambilan paksa jenazah seorang PDP pada Rabu (3/6/2020) siang.

Baca Juga: Hendak Lakukan Rapid Test, Petugas Dihadang Puluhan Warga di Ambon yang Menolak

Baca Juga: 4 Tanda Diluar Dugaan Bahwa Sebenarnya Sistem Imunitas Tubuh Menurun

Pihak rumah sakit tidak bisa berbuat banyak.

Pasalnya, saat pengambilan paksa berlangsung ada sekitar 100 orang datang dengan membawa senjata tajam.

"Daripada dihalau, bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan."

"Jadi saya perintahkan langsung, biarkan saja agar tidak terjadi pertumpahan darah,” kata Arman saat dikonfirmasi, Kamis (4/6/2020).

Baca Juga: Update PSBB DKI Jakarta; Anies Baswedan; Transisi Sesuai Zona RW

PDP itu merupakan rujukan dari Rumah Sakit Akademis Makassar pada Senin (1/6/2020).

Rujukan dilakukan karena pasien itu menunjukkan gejala batuk, demam tinggi, sesak napas, dan muntah.

Pada Rabu (3/6/2020), pasien itu meninggal dunia.

"Jadi kami langsung hubungi tim gugus tugas covid dan baru rencana akan dikafani, dishalatkan dan dimakamkan protap Covid-19 di Pemakaman Maccanda, Kabupaten Gowa."

Baca Juga: Menetap Lama di Rumah BCL Ibunda Ashraf Sinclair Pasrah Harus Diisolasi, Masuk Zona Merah kah?

Baca Juga: Terapkan Protokol Covid-19 dengan Baik dan Benar, Kabupaten Ini Catatkan Nihil Kasus Virus Corona

"Eh, datang pihak keluarganya langsung ambil paksa dan bawa pergi,” jelasnya.

Arman mengatakan, rumah sakit belum sempat mengambil sampel pasien itu untuk diperiksa.

Keluarga pasien sudah mengambil paksa jenazah saat sampel hendak diambil.

"Apa mau diperbuat?"

"Karena jumlahnya hampir seratusan orang bawa senjata tajam."

"Ya dibiarkan saja,” tuturnya.(*)

Baca Juga: Studi: Pembekuan Darah Semakin Banyak Ditemui Pada Pasien Covid-19

#brantasstunting

#HadapiCorona 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jenazah PDP Diambil Paksa Keluarga dari RS Dadi Makassar"