Find Us On Social Media :

Jenazah PDP Covid-19 Jatuh ke Liang Lahat, Tenaga Medis Dicaci Maki Keluarga Pasien: 'Jangan Sok-sokan Bisa'

Ilustrasi - Petugas pemakaman membawa peti jenazah pasien suspect virus corona atau Covid-19 di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur, Rabu (22/4/2020).

GridHEALTH.id -  Semenjak virus corona mewabah di Tanah Air, proses pemakaman jenazah pun kini berubah.

Bahkan sebagian daerah menerapkan untuk memakamkan jenazah dengan menggunakan APD lengkap, terutama saat memakamkan jenazah ODP, PDP, atau pasien positif Covid-19.

Baca Juga: Disogok Rp 15 Juta untuk Jadi Pasien Covid-19, Keluarga Pasien Sakit Lambung Bawa Ratusan Massa, Pihak Rumah Sakit Angkat Bicara

Tak hanya APD saja, pemakaman jenazah pasien tersebut juga wajib menggunakan peti jenazah.

Selain itu, keluarga pasien pun dilarang menyaksikan pemakaman jenazah dari jarak dekat. Hal ini guna mengurangi penyebaran virus corona yang berasal dari jenazah maupun pakaian dari tenaga medis.

Namun apa jadinya, jika satu keluarga pasien PDP Covid-19 ini menghadiri acara pemakaman jenazah yang berujung penuh caci maki.

Baca Juga: Wajib Tolak Petugas Rapid Test yang Tak Pernah Ganti Sarung Tangan, Satgas Covid-19 Benarkan Faktanya

Baru-baru ini viral di media sosial, peti jenazah PDP Covid-19 terbalik hingga jenazah masuk ke liang lahat.

Pemakaman yang dilakukan para tenaga medis yang awalnya tenang ini sontak menjadi runyam.

Diketahui, pasien yang meninggal dunia di RSUD Talang Ubi, PALI merupakan seorang wanita berusia 57 Tahun asal Kelurahan Bhayangkara berstatus PDP Covid-19.

Baca Juga: Bak Seorang Psikopat, Wanita Ini Duduk Santai Usai Membunuh dan menguliti Teman Prianya

Namun, dalam proses pemakaman tersebut, petugas sempat melakukan kesalahan hingga pihak keluarga marah dan histeris.

Diduga, saat menurunkan peti mati jenazah PDP Corona di PALI, Sumsel petugas yang memegang tali belum siap.

Sehingga terjadi kesalahan yang menyebabkan peti mati terbalik hingga jenazah PDP Corona yang berada di dalamnya terjungkal keluar.

Baca Juga: Jumlah Kasus Positif Covid-19 Kembali Melonjak, Jakarta Tetap Jadi Kota Terbanyak Kasus Corona Meski Sudah Terapkan PSBB Transisi

Sontak pihak keluarga pun menangis histeris dan melontarkan kalimat-kalimat kasar.

"Kurang ajar ini. Kalau enggak bisa jangan sok-sokan bisa. Tidak usah pakai tim medis pak kalau tidak bisa," teriak salah seorang wanita.

Menyikap hal tersebut, Ketua Gugus Tugas (Kasatgas) Percepatan dan Penanggulangan Corona Virus Disease 2019 Covid-19 Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Junaidi Anuar menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada keluarga korban.

Menurut Junaidi, petugas sudah dilatih untuk mempersiapkan proses pemakaman sesuai protokol Covid-19.

Baca Juga: Jumlah Kasus Positif Covid-19 Kembali Melonjak, Jakarta Tetap Jadi Kota Terbanyak Kasus Corona Meski Sudah Terapkan PSBB Transisi

Meski begitu, kejadian ini benar-benar di luar dugaan pihaknya.

"Murni kecelakaan, tidak ada unsur kesengajaan, itu di luar dugaan kami," ungkap Junaidi, dikutip dari Sriwijaya Post, Jumat (5/6/2020).

Atas nama Gugus Tugas, dirinya menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga atas insiden itu.

Baca Juga: Diawali Virus Corona dan Saling Tuding Penyebabnya, 2 Negara Besar Berebut Wilayah Kekuasaan, Siap Perang?

Baginya kejadian ini menjadi pelajaran bagi petugas agar tidak terulang kembali.

"Kami menyampaikan permintaan maaf sebesar-besarnya, sekali lagi kami minta maaf," ujarnya. (*)

#hadapicorona #berantasstunting