Find Us On Social Media :

Update Covid-19; Salip Spanyol dan Rusia, Brasil Kini Jadi Negara Nomor Dua Tertinggi Kasus Positif Corona di Dunia

Foto udara menunjukkan pemakaman yang terjadi di daerah di mana kuburan baru telah digali di pemakaman Nossa Senhora Aparecida di Manaus, di hutan Amazon di Brasil, pada 22 April 2020.

GridHEALTH.id - Brasil saat ini tercatat sebagai negara nomor dua dengan kasus positif virus corona tertinggi di dunia, tepat setelah Amerika Serikat.

Sejak kemunculan kasus pertama pada awal Maret lalu, hingga kini Brasil diketahui melaporkan kasus positif virus corona sebanyak 691,962 total kasus.

Baca Juga: Potret Mengerikan Pemakaman Massal di Sao Paulo Brazil, Negara Dengan Angka Kematian Covid-19 Tinggi

Sama halnya seperti Indonesia, kasus harian positif virus corona di Brasil juga sejauh ini masih bersifat fluktuatif atau naik turun.

Bukan hanya kasus positif virus corona saja, kasus kematian akibat virus corona juga cukup banyak dilaporkan oleh Brasil.

Baca Juga: Negara Samba Ini Kewalahan Hadapi Covid-19, Pekerja Ambulans Meninggalkan Mayat di Jalan, 30 Jam Kemudian Baru Diurus

Bahkan, pada hari ini, tepatnya Senin (8/6/2020), Kementerian Kesehatan Brasil melaporkan 813 kasus kematian baru akibat virus corona, sehingga total menjadi 37.312.

Melansir Al Jazeera, tingkat kematian harian di Brasil sempat menjadi kasus kematian yang tertinggi di dunia pada Senin lalu.

Sebuah studi dari University of Washington memperkirakan total korban tewas di Brasil inantinya bisa naik lima kali lipat menjadi 125 ribu pada Agustus 2020.

Demi memutus mata rantai penularan wabah virus corona dan tingkat kematian yang semakin tinggi, para gubernur di Brasil sudah menyarankan lockdown kepada Presiden Brasil Jair Bolsonaro, namun pemimpin negara tersebut tetap menolaknya.

Ya, Presiden Brasil Jair Bolsonaro menentang kebijakan isolasi kota yang diberlakukan oleh gubernur di beberapa negara bagian.

Baca Juga: Diperingati Karena Kondisi Negaranya Semakin Parah Akibat Covid-19, Presiden Jair Bolsonaro Ancam Hengkang dari WHO

Tak hanya itu, Bolsonaro juga selalu menentang nasihat pakar kesehatan yang menganjurkan pembatasan wilayah. 

Akibatnya, Bolsonaro ditinggalkan dua menteri kesehatannya. Dengan cara pemecatan dan  mengundurkan diri karena berselisih dengan Presiden tentang cara menangani pandemi. 

Baca Juga: 49 Hari LockDown, Masyarakat Spanyol Diizinkan Olahraga di Luar dengan Merdeka, Seperti Ini Kebahagiaan Mereka

Dilansir dari CNN, Gubernur Sao Paulo Joao Doria mengatakan, Bolsonaro telah merusak langkah-langkah pencegahan penularan virus corona di banyak kota. Padahal, penduduknya sudah sepakat mendukung pembatasan sosial.

“Perilaku Presiden adalah salah. Dia menentang isolasi sosial, dia menentang fakta sains,” kata Sao Paulo Joao Doria.

Sebelumnya, World Health Organization (WHO) telah memperingatkan wilayah di Benua Amerika soal terjadinya peningkatan pesat dalam jumlah kasus virus corona.

Baca Juga: Rusia dan Amerika Serikat Berangsur Tarik Warganya, Tanda Indonesia Sudah Lampu Merah Virus Corona?

“Amerika Tengah dan Selatan telah menjadi zona penularan yang intens untuk virus ini,” Dr. Mike Ryan, Direktur Eksekutif WHO untuk Program Keadaan Darurat Kesehatan. Dia bahkan menilai, kondisi saat ini belum mencapai puncak.

Baca Juga: Update Covid-19; WHO Meyakinkan Masyarakat Dunia, Virus Corona Tidak Bermutasi Menjadi Lebih Berbahaya

"Pada titik ini saya tidak dapat memprediksi kapan akan mencapainya," kata Ryan.(*)

 #berantasstunting #hadapicorona