Find Us On Social Media :

Dikaruniai Anak Pertama, Arief Muhammad Beri Sedekah Bayi Tabung: 'Kami Mau Membiayai 1 Pasangan'

Arief Muhammad akan sedekah bayi tabung

GridHEALTH.id -  Kabar bahagia tengah menyelimuti keluarga YouTuber Arief Muhammad dan Tiara Pangestika.

Pasalnya, keluarga kecil Arief Muhammad ini semakin komplit dnegan kehadiran seorang jagoan kecil bernama Ibrahim Wishaka El Emran.

Baca Juga: Kabar Baik, Progam Bayi Tabung di Masa Pandemi Covid-19 Tetap Bisa Dilakukan, Asal Calon Orangtua Rela Lakukan Ini

Diketahui, istri Arief Muhammad, Tiara Pangestika atau akrab disapa Tipang telah melahirkan anak pertama berjenis kelamin laki-laki pada Jumat (5/6) lalu.

Arief Muhammad yang tenar melalui akun Twitter bernama Poconggg ini menceritakan bahwa keduanya sempat menanti kehamilan selama 4 tahun hingga akhirnya memutuskan melakukan program bayi tabung.

Baca Juga: Makin Bertambah Lebih dari 32 Ribu, Indonesia Urutan Kedua Terbanyak Kasus Corona Se-Asean

Namun Arief berjanji jika suatu saat program bayi tabung istrinya berhasil, ia berjanji akan melakukan sedekah bayi tabung bagi yang sangat membutuhkan.

"Di awal kehamilan Ibrahim kemarin, kita sempet kepikiran, kasihan juga teman-teman yang udah lama nikah dan belum dikaruniai anak, sementara ekonominya belum menyanggupi. Karena inseminasi apalagi IVF biayanya nggak sedikit, bisa sampai ratusan juta," ungkapnya.

Baca Juga: 90 Persen Penduduknya Sembuh, Selandia Baru Beberkan 5 Cara Perangi Virus Corona yang Patut Ditiru Negara Lain

"Dari situ akhirnya kami bernazar, kalau kehamilan ini sukses, lancar sampai lahiran, kami mau bersedekah dengan membiayai 1 pasangan untuk program bayi tabung." tambahnya.

Unggahan Arief Muhammad ini seakan membuat siapa saja yang membaca merasa haru.

Bagaimana tidak, biaya program bayi tabung tidak murah akibat berbagai tahapan yang cukup rumit dan harus menggunakan fasilitas yang mumpuni.

Dilansir dari laman IVF Australia, ada 12 tahapan program bayi tabung, diantaranya:

Baca Juga: Usai 100 Orang, Aksi Pengambilan Paksa Jenazah PDP Covid-19 Kembali Dilakukan Oleh 150 orang

1. Konsultasi dokter atau spesialis

Konsultasi dengan dokter atau spesialis merupakan langkah awal melakukan proses bayi tabung.

Dokter akan meninjau riwayat kesehatan kesuburan masing-masing pasangan guna mengetahui tingkat kesuburannya.

2. Konsultasi pra-perawatan

Konsultasi pra-perawatan memiliki kesamaan dengan langkah pertama, bedanya pada konsultasi pra-perawatan, pasangan sudah yakin dan percaya untuk melakukan proses IVF.

Dokter akan mendiskusikan setiap obat pelengkap yang digunakan sekarang, karena ini dapat mengganggu perawatan.

3. Perawatan awal

Dokter akan memberikan suntikan follicle stimulating hormone (FSH) yang disuntikkan pada wanita untuk merangsang hormon kesuburan yang diproduksi di dalam tubuh.

Baca Juga: Terapkan Physical Distancing, Senyum Cerah Kim Jong Un Tampak Saat Memimpin Rapat

4. Stimulasi hormon 

FSH diberikan untuk merangsang indung telur untuk menghasilkan lebih banyak sel telur dari biasanya.

Biasanya pasien akan diminta untuk menyuntikkan 1-4 obat setiap hari selama seminggu sampai 10 hari.

5. Pemantauan pengobatan

Sepanjang proses IVF, tes darah rutin selalu dilakukan guna mengukur kadar hormon dan ultrasonografi mengukur ukuran dan jumlah folikel ovarium.

Ini juga membantu kita menentukan waktu yang tepat untuk pengumpulan sel telur.

Pemantauan sangat penting dilakukan untuk menentukan seberapa banyak dosis obat, apakah perlu ditingkatkan atau malah diturunkan.

Jika folikel sudah besar kira-kira berukuran 16-18 mm, kemungkinan perkembangan proses IVF perlu dipantau setiap hari.

6. Pemicu injeksi

Setelah memiliki jumlah dan ukuran folikel yang optimal, dokter akan merencanakan pengumpulan sel telur.

Pasien akan mendapat suntikan pemicu human chorionic gonatrophin (hCG) yang menggantikan hormon luteinising alami dalam tubuh dan memicu ovulasi.

Baca Juga: 90 Persen Penduduknya Sembuh, Selandia Baru Beberkan 5 Cara Perangi Virus Corona yang Patut Ditiru Negara Lain

Biasanya, suntikan hCG diberikan ketika empat atau lebih folikel telah berukuran sekitar 18-20 mm dan kadar estradiol sudah lebih dari 2000 pg/ml.

7. Pengumpulan telur

Operasi pengumpulan telur akan dilakukan 36 hingga 38 jam setelah mendapatkan suntikan hCG.

USG transvaginal dilakukan untuk memandu dokter dalam pengambilan telur.

Pengambilan telur dilakukan menggunakan jarum yang akan menghisap folikel dalam ovarium

Proses ini memakan waktu kurang lebih sekitar 4 jam sambil menunggu kondisi asien baik-baik saja setelah pengambilan telur.

Baca Juga: Masturbasi Bisa Tingkatkan Sistem Kekebalan Tubuh, Benarkah Pilihan Terbaik Saat Pandemi?

8. Pemupukan telur

Dalam IVF, sekitar 10.000 sperma dan sel telur yang telah disiapkan ditempatkan bersama-sama dalam sebuah piring tempat pembuahan terjadi.

Dalam waktu 12-24 jam diharapkan sudah terjadi pembuahan antara sperma dengan telur.

Dalam intra-cytoplasmic sperm injection (ICSI), pria yang mengalami masalah ketidaksuburan atau yang mempunyai kualitas sperma rendah, sperma mungkin perlu disuntikkan langsung ke masing-masing telur yang matang.

9. Pengembangan embrio

Setelah telur dibuahi, telur akan disimpan selama 3-5 hari di tempat khusus sebelum dipindahkan ke rahim wanita. 

Telur dan sperma kemudian ditempatkan dalam inkubator individu pada suhu 37 °C untuk meniru suhu tubuh manusia.

Keesokan harinya, pemeriksaan telur dilakukan untuk menentukan apakah pembuahan telah terjadi.

Baca Juga: Makin Bertambah Lebih dari 32 Ribu, Indonesia Urutan Kedua Terbanyak Kasus Corona Se-Asean

10. Pemindahan embrio

Pemindahan embrio adalah prosedur operasi sehari yang sederhana dan biasanya dilakukan lima hari setelah pengumpulan telur.

Embrio ditransfer ke dalam rahim melalui tabung tipis atau kateter yang sangat halus melewati serviks (leher rahim)

Jumlah embrio yang dipindahkan tergantung pada kualitas embrio, biasanya hanya 2-5 embrio yang dipindahkan.

Setelah prosedur ini, pasien akan diminta untuk tetap berbaring selama beberapa jam agar pasien istirahat sembari menunggu kondisinya kuat.

11. Pembekuan embrio

Embrio tambahan yang tidak digunakan selama siklus perawatan yang cocok untuk pembekuan dapat disimpan untuk masa depan, jika ingin melakukan proses bayi tabung kembali.

12. Tes kehamilan

Setelah 2 minggu melakukan transfer atau pemindahan embrio, pasien akan menjalani tes darah kembali untuk melihat tingkat kesuburan.

Baca Juga: Tak Disangka, Masak Nasi dengan Cara Ini Ternyata Lebih Sehat dan Kurangi Kolesterol Hingga50%

Jika hasil tes positif, artinya proses pembuahan menggunakan teknik bayi tabung ini berhasil.

Melihat hal inilah, kemungkinan Arief Muhammad merasakan sulitnya berjuang untuk memiliki anak meski dibantu melalui program bayi tabung.

Terlepas dari itu, hingga saat ini, Arief belum memikirkan siapa yang pantas mendapat sedekah bayi tabung.

Baca Juga: Update Covid-19; Tembus 100.000, Arab Saudi Alami Lonjakan Kasus Virus Corona Usai Idul Fitri

"Masih belum kepikiran bagaimana teknisnya."

"Mungkin sementara dengan comment dulu aja di instagram gue atau Tipang, ceritain perjuangan kamu untuk mendapatkan keturunan. Enggak ada tenggat waktunya, pelan2 aja sambil kita timbang2 mana yg bener2 pantes untuk dibiayai."

"Bismillan yaa, semoga tepat sasaran," ucap Arief Muhammad. (*)

#hadapicorona