Pandu menilai pemerintah hanya mengumumkan hasil lab PCR yang terkonfirmasi saja.
"Padahal itu hanya pengumuman hasil pemeriksaan lab PCR yg terkofirmasi, tanpa kejelasan kapan sesungguhnya kasus tersebut," lanjutnya masih di Twitter.
Lebih lanjut, Pandu menuding adanya keterlambatan pengumuman ini sering terjadi.
"Kerap adanya keterlambatan pengumuman bahkan data berkali-kali ditumpuk sebelum diumumkan ke masyarakat."
"Tidak ada niat mengumumkan dengan benar sesuai dengan ilmu wabah (epidemiologi), prinsip statistik kesehatan publik. Kebohongan terjadi setiap hari, dan publik menikmati," pungkasnya, diakhir twitnya di twitter.
Berikut cuitan Pandu selengkapnya;
Baca Juga: Jika Kasus Virus Corona Terus Meningkat, Benarkah PSBB Terancam Diterapkan Lagi?