Find Us On Social Media :

Pakar UI; Kebohongan Terjadi Setiap Hari, Rilis Kasus Covid-19 di Indonesia Diragukan, Tidak Sesuai Kaidah Epidemiologi

Ilustrasi penyebaran Covid-19 di Indonesia.

GridHEALTH.idPakar UI; Kebohongan Terjadi Setiap Hari, Rilis Kasus Covid-19 di Indonesia Diragukan, Tidak Sesuai Kaidah Epidemiologi

Kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia terus bertambah setiap harinya.

Hal itu terlihat dari data yang setiap hari diumumkan pemerintah melalui juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto.

Baca Juga: Usai Penolakan Jenazah Covid-19 Reda, Muncul Fenomena Ramai-ramai Tolak Rapid Test Covid-19

Namun pengumuman kasus Covid-19 yang diumumkan setiap hari ini dipandang terdapat kebohongan didalamnya.

Tudingan kebohongan itu diungkapkan langsung oleh Pakar epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono.

Pandu Riono melalui cuitan di akun Twitter pribadinya pada Jumat (12/6/2020), mengungkapkan hal itu.

Menurutnya laporan kasus virus corona di Indonesia yang disampaikan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 ke publik tersebut, belum dilakukan secara real time sesuai dengan kaidah epidemiologi.

"Setiap hari kita disuguhi dengan angka laporan kasus covid-19. Kita menikmati angka tsb, mempercayai sebagai angka kasus yg terjadi hari itu," tulisnya do twitter.

Baca Juga: Hanya 4 Orang Ini yang Besar Kemungkinannya Meninggal Jika Terinfeksi Virus Corona, Lainnya Kecil

Baca Juga: Seorang Anggota Polisi Pilih Bunuh Diri Usai Terlilit Hutang, Ini Ciri-ciri Orang Depresi

Pandu menilai pemerintah hanya mengumumkan hasil lab PCR yang terkonfirmasi saja.

"Padahal itu hanya pengumuman hasil pemeriksaan lab PCR yg terkofirmasi, tanpa kejelasan kapan sesungguhnya kasus tersebut," lanjutnya masih di Twitter.

Lebih lanjut, Pandu menuding adanya keterlambatan pengumuman ini sering terjadi.

Baca Juga: Anak-anak Indonesia Terperangkap dalam 'Lingkaran Setan' Saat Pandemi, Gizi Buruk Penyebab Kematian Covid-19

"Kerap adanya keterlambatan pengumuman bahkan data berkali-kali ditumpuk sebelum diumumkan ke masyarakat."

"Tidak ada niat mengumumkan dengan benar sesuai dengan ilmu wabah (epidemiologi), prinsip statistik kesehatan publik. Kebohongan terjadi setiap hari, dan publik menikmati," pungkasnya, diakhir twitnya di twitter.

Berikut cuitan Pandu selengkapnya;

Baca Juga: Jika Kasus Virus Corona Terus Meningkat, Benarkah PSBB Terancam Diterapkan Lagi?

Sementara itu, sehari sebelumnya juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengumumkan terjadinya penambahan kasus corona di tanah air.

Berdasarkan data pemerintah hingga Kamis pukul 12.00 WIB, terdapat 979 kasus baru Covid-19 yang terjadi dalam 24 jam terakhir.

Baca Juga: Provokator Gunakan Isu Konspirasi Untuk Jemput Paksa Jenazah PDP Corona di Makassar

Hal ini menyebabkan secara akumulatif ada 35.295 kasus Covid-19 di Indonesia, terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

"Kita mendapatkan data konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 979. Sehingga total akumulasi positif sebanyak 35.295," ujar Achmad Yurianto dikutip dari Kompas.com, Kamis (11/6/2020) sore.(*)

Baca Juga: Jaga Jarak Disebut Turunkan Risiko Penularan Virus Corona 85%, Berapa Jarak yang Dianggap Aman?

#berantasstunting

#hadapicorona