Find Us On Social Media :

Chile Terjadi Lonjakan Kasus Kematian Akibat Covid-19 Menkesnya Mundur, di Indonesia Pasien Meninggal Bertambah

Proses pemakanan jenazah Covid-19.

GridHEALTH.id - Chile Terjadi Lonjakan Kasus Kematian Akibat Covid-19 Menkesnya Mundur, Indonesia Pasien Meninggal Bertambah

Semua negara di dunia bisa dibilang mengalami pandemi Covid-19.

Apalagi negara adidaya Amerika Serikat. Kini menduduki urutan pertama kasus Covid-19.

Baca Juga: Gegara Kasus Bensu Ayam Geprek Mendadak Viral, Berapakah Kandungan Kalorinya?

Hal yang sama terjadi di negara Amerika Latin. Dan Chile menempati urutan ketiga sebagai negara dengan kasus virus corona (Covid-19) terbanyak di Amerika Latin.

Berdasarkan data dari Worldometers.info pada Minggu (14/6/2020), ada 167.355 kasus positif virus corona di Chile.

Selain itu, ada 3.101 kasus kematian dan 137.296 orang dinyatakan sembuh.

Walau banyak pasien virus corona yang dinyatakan sembuh, namun nyatanya terjadi lonjakan kasus kematian.

Di Indonesia, Hingga Sabtu (13/6/2020) pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 1.014.

Baca Juga: Berat Badan Naik Akibat LockDown, Pria Ini Jadi Manusia Terberat di Seluruh Kota, 101Kg

Sehingga jumlahnya saat ini menjadi 37.420 orang.

Sedangkan untuk kasus sembuh, juga ada penambahan sebanyak 563 orang.

Penambahan itu sekaligus menjadikan total pasien yang telah sembuh menjadi 13.776 orang.

Namun, melansir Intisari.id (14 Juni 2020), pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 ini juga ikut bertambah sebanyak 43 orang.

Maka, jumlah pasien yang meninggal dunia di Indonesia, kini jumlahnya menjadi 2.091 orang.

Baca Juga: Obat Covid-19 Madein Indonesia Sudah Beredar di Pasaran, Telah Lulus Uji Klinis

Baca Juga: Indonesia Sudah Terapkan New Normal, WHO Malah Sebut Langkah Tersebut Terlihat Dipaksakan, Kenapa?

Di Chile karena terjadi lonjakan kasus kematian akibat infeksi Covid-19, Menteri Kesehatan Chile Jaime Manalich, mengundurkan diri pada Sabtu (13/6/2020).

Pengumuman pengundurkan diri ini setelah jumlah kasus kematian mencapai rekor tertinggi akibat virus corona.

Dan langsung diiumumkan oleh Presiden Sebastian Pinera, seperti dilansir AFP pada Minggu (14/6/2020).

Baca Juga: Tak Hanya India, Kasus Bayi Dilahirkan dari Ibu Positif Covid-19 Terjadi di Indonesia

Baca Juga: Mirip di Indonesia, Beijing Kembali Lockdown Sejumlah Wilayah Sekitar Pasar Grosir Terbesar di Sana
 
Pemerintah Chile melaporkan kepada masyarakat, lebih dari 3.000 orang meninggal sejak kasus pertama muncul pada 3 Maret lalu.

Namun sebuah laporan pada Sabtu (13/6/2020) mengungkapkan, Chile telah memberitahu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa korban tewas sebenarnya lebih dari 5.000 orang.

Laporan tersebut berasal dari sebuah organisasi jurnalisme investigasi yang disebut CIPER, yang memperoleh salinan dokumen pelayanan kesehatan yang dikirim ke WHO.

Manalich telah menghadapi kritik atas Statistik kasus kematian akibat Covid-19.

Wakil Menteri Kesehatan Paula Daza menjelaskan perbedaan angka yang terjadi antara yang dilaporkan pemerintah ke publik dan WHO.

Baca Juga: Corona Mai, Dewi Baru yang Disembah Sebagian Masyarakat India, Itu Adalah Virus Corona

Baca Juga: Jangan Khawatir Keguguran, Ibu Hamil Baiknya Konsumsi Nanas, Bisa Cegah Cacat Bayi

Dia mengatakan, angka yang lebih tinggi yang disajikan kepada WHO termasuk terkonfirmasi dan yang dicurigai kematiannya karena Covid-19.

Sementara laporan harian pemerintah ke publik hanya mencerminkan kasus-kasus yang terkonfirmasi berdasarkan tes Swab hidung.

Pada Jumat (12/6/2020), Chile melaporkan jumlah kasus baru 6.754 orang dan 222 orang meninggal dalam 24 jam terakhir.

"Situasi di negara kita terus meningkat, di atas semua di wilayah metropolitan," kata juru bicara Departemen Kesehatan Arturo Zuniga, pada Jumat (12/6/2020).

Baca Juga: Jangan Khawatir Keguguran, Ibu Hamil Baiknya Konsumsi Nanas, Bisa Cegah Cacat Bayi

Baca Juga: Berkepribadian Ganda, Membawa Masker Tapi Tidak Dipakai, Diingatkan Malah Marah-marah

Kasus positif terus meningkat di Chile, meskipun mulai mengambil tindakan darurat pada bulan Februari lalu, termasuk tes massal dan penutupan perbatasan dan sekolah.

Langkah ini menjadikan Chile sebagai negara Amerika Latin pertama melakukannya.

Sudah lebih satu bulan 7 juta warga ibu kota Santiago hidup dalam aturan lockdown.

Baca Juga: Berkepribadian Ganda, Membawa Masker Tapi Tidak Dipakai, Diingatkan Malah Marah-marah

Kemudian disusul Warga kota Valparaiso dan Vina del Mar, pada Jumat (12/6/2020).

Hampir setengah dari populasi Chile 18 juta berada di bawah pembatasan yang ketat.

Negara ini awalnya telah memberlakukan karantina selektif di daerah.

Tetapi banyak orang Chili yang miskin terus bekerja ke luar demi memenuhi kebutuhan ekonomi.

Ini membuat terjadi lonjakan yang tajam pada pertengahan Mei memaksa pemerintah untuk memberlakikan lockdown.(*)

Baca Juga: Awas Ada Telur Infertil di Pasaran! Dijual Murah tapi Bahayanya Lebih Mengerikan dari Telur Ayam Broiler

#berantasstunting

#HadapiCorona 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Menteri Kesehatan Chile Mundur Saat Kasus Kematian Akibat Covid-19 Mencetak Rekor Terburuk"