GridHEALTH.id - Meski gembar-gembor penerapan new normal sudah santer terdengar, namun kenyatannya masih banyak orang yang tak paham betul mengenai aturan kenormalan baru tersebut.
Bahkan, sebagian masyarakat sudah mulai tak mengindahkan imbauan pemerintah untuk memakai masker dan berjaga jarak aman.
Baca Juga: Indonesia Sudah Terapkan New Normal, WHO Malah Sebut Langkah Tersebut Terlihat Dipaksakan, Kenapa?
Masyarakat seakan masih optimis dengan prediksi penyebaran virus corona di Tanah Air yang akan berakhir dalam waktu dekat.
Namun di tengah perdebatan antara new normal dan anjuran tetap di rumah saja, seorang dokter malah menyebut jika new normal ini adalah langkah yang berbahaya dan menyesatkan.
Tak hanya itu, dokter bernama dr. Tifauzia Tyassuma memprediksi jika penyebaran virus corona akan berakhir pada Januari 2021.
Berdasarkan unggahan di akun Facebook pribadinya pada Rabu (10/6/2020), dr. Tifauzia Tyassuma menyarankan agar masyarakat untuk tetap di rumah saja selama pandemi corona ini.
Dalam imbauannya ini, dokter lulusan Universitas Gajah Mada ini menganalogikan gua sebagai rumah yang kita tempati untuk menghindari penularan virus corona.
"Kalau Anda semua sepakat masuk gua. Kunci pintu gua baik-baik. Lakukan semua saran saya. 'Sampai kapan?', Desember," tutur dr Tifa.
Prediksinya tersebut didasari oleh ayat-ayat dalam kitab suci.
"Tapi dalam gua nya, Serentak seragam. Ingat Quran surah Al Kahfi kan. Nah dalam enam bulan ke depan. Saatnya kita jadi tujuh pemuda di dalam gua."
"Mengunci diri di gua. Janji ngga keluyuran kecuali ke warung tetangga atau tukang sayur atau ke kebun surgawi anda masing-masing buat ambil sayur dan bumbu dapur," tegasnya.
Diketahui, dalam surat tersebut diceritakan kisah 7 pemuda yang dikenal sebagai Ashabul Kahfi.
Ketujuh pemuda tersebut berdiam diri di gua selama 309 tahun untuk melarikan diri dari kekejaman Raja Decyanus demi mempertahankan keimanannya.
Dr Tifa menambahkan jika masyarakat mampu berada di rumah selama 6 bulan layaknya para 7 pemuda yang dikisahkan dalam kitab suci tersebut, niscaya virus corona mungkin akan hilang pada Januari 2021.
"Di bulan Januari 2021, kita sama-sama keluar dari gua, lihatlah sekeliling, 'Hei kemana Corona?'. Hilang lenyap. Januari 2021," tambahnya.
Selain itu, dr Tifa juga menyarankan untuk memperpanjang sekolah dari rumah agar mengurangi penularan virus corona pada anak.
Bahkan ia menyarankan untuk menghindari mengunjungi mal atau pusat perbelanjaan meski sudah dibuka kembali.
Tampaknya, ada benarnya juga jika kita tetap berada di rumah menjaga kesehatan anggota keluarga satu sama lain.
Pasalnya hingga Rabu (17/6/2020), total jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia tembus mencapai 40.400 kasus.
Baca Juga: Ahli Kesehatan Ungkap DKI Jakarta Belum Mencapai Puncak Pandemi Covid-19, Prediksinya Bulan Agustus
Namun, langkah untuk tetap di rumah saja memang menjadi salah satu hal yang sulit bagi sebagian masyarakat untuk menyambung hidup.
Yang terpenting saat ini, kita wajib menjalankan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah, dan selalu berdoa agar pandemi Covid-19 ini segera berakhir. (*)
#hadapicorona