Find Us On Social Media :

Bangga, Ada Orang Indonesia Jadi Pakar PCR Covid-19 di Inggris

Susanti ilmuwan Tes PCR Indonesia yang kini bekerja di Inggris.

Di balik sederet prestasi membanggakan itu, Susanti sebenarnya sedang berjuang melawan Penyakit Kanker Usus yang dideritanya.­

Selama menjadi dosen di Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Susanti sudah akrab dengan metode Polymerase chain reaction (PCR), bahkan sebelum pandemi corona merebak.

 

Pada saat pandemi virus corona muncul, jenis tes PCR adalah jenis pemeriksaan untuk mendeteksi Covid-19 yang akan menggunakan sampel lendir dari hidung atau tenggorokan.

Dua lokasi ini dipilih karena menjadi tempat virus akan menggandakan dirinya. Namun, beberapa sampel seperti sampel cairan dari saluran pernapasan bawah atau mengambil sampel tinja juga bisa jadi pilihan untuk tes ini. Virus yang aktif akan memiliki material genetika yang bisa berupa DNA maupun RNA.

Nah, pada virus corona, material genetik tersebut adalah RNA. Material ini yang diamplifikasi dengan RT-PCR sehingga bisa dideteksi.

Berbeda dengan TCM, metode pemeriksaan ini membutuhkan waktu lebih lama untuk mendapatkan hasilnya karena melalui dua kali proses yaitu, ekstraksi dan amplifikasi. 

Susanti menceritakan, penelitian doktoralnya tentang studi genetik pada kanker usus besar atau kolorektal menggunakan cara tersebut. “Tes PCR itu kegiatan sehari-hari saya,” katanya.