GridHEALTH.id - Penyebaran virus corona (covid-19) di Ambon semakin masif dan meresahkan.
Kondisi ini semakin diperparah dengan adanya ratusan orang tanpa gejala (OTG) masih berkeliaran tanpa mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy di Kantor Wali Kota Ambon, Rabu (17/6/2020).
Menurut Wendy penularan virus corona ini terjadi melalui transmisi lokal.
Ia menuturkan, dari hasil kajian para ahli epidemiologi yang menganalisa virus tersebut di Kota Ambon, sistem penularan Covid-19 di Ibu Kota Provinsi Maluku itu sangat tinggi dengan skala 2,2 reproduction number (RO).
“Penyebaran virus corona di Ambon saat ini sangat tinggi. Angka RO di Kota Ambon sendiri itu 2,2 jadi satu orang positif itu bisa menularkan ke dua orang,” kata Wendi.
Baca Juga: Bangga, Ada Orang Indonesia Jadi Pakar PCR Covid-19 di Inggris
Baca Juga: Duplikasi Virus Makin Mengganas, WHO Syaratkan Masker Kain Harus 3 Lapis
Dia menuturkan, saat ini ada sebanyak 272 pasien positif yang sedang menjalani perawatan medis.
Jika menggunakan pendekatan RO Kota Ambon yang mencapai 2,2, maka saat ini ada sebanyak 598 orang terpapar Covid-19 yang masih berkeliaran di Kota Ambon.
“Kalau sekarang yang dirawat itu 272 orang itu berarti 272 dikali 2,2 ada jadi ada sekitar 598 kasus terkonfirmasi positif yang ada di tengah-tengah masyarakat, nah mereka ini OTG yang harus kita cari dengan teman-teman,” kata dia.
Dia menuturkan, banyak dari warga yang terpapar Covid-19 dan masih dicari itu merupakan orang tanpa gejala, sama seperti pasien yang telah terkonfirmasi positif dan saat ini tengah ditangani tim medis.
Pihaknya terus berupaya keras untuk menemukan 598 warga yang diduga telah terpapar tersebut, caranya dengan melakukan tracing dan rapid test secara massal.
Baca Juga: Amerika Serikat Kritis Covid-19, Kematian Capai 100 Ribu Jiwa, Donald Trump Kukuh Buka Lockdown
Ratusan orang tersebut harus dapat segera ditemukan, sebab jika terlambat mereka akan menularkannya ke keluarganya yang rentan seperti orangtua di atas 60 tahun, ibu hamil, dan keluarga mereka yang memiliki penyakit.
“Karena kalau tidak cepat ditemukan, 598 orang ini bisa menularkan lagi ke yang lain khususnya keluarga mereka,” ujar dia.
Dia menambahkan, dalam keterbatasan tenaga medis dan fasilitas kesehatan yang ada, pihaknya terus berusaha untuk mengidentifikasi orang-orang tersebut agar mereka segera dipisahkan dari keluarga mereka yang sehat.
Baca Juga: Di Tengah Pandemi, Kemenpora Ajak Masyarakat Terapkan Gaya Hidup Sehat dengan #WAH
“Olehnya itu akan kami cari dan ditangani agar bisa dipisahkan dari orang-orang yang sehat, ini untuk memutus rantai penyebaran corona semakin parah,” ujar dia.
Terkiat RO Kota Ambon yang mencapai 2,2 itu, Wendy menyatakan Kota Ambon belum dapat menerapkan new normal karena persyaratan sebuah wilayah menerapkan new normal itu apabila RO-nya 1.(*)
#berantasstunting
#hadapicorona
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Penyebaran Covid-19 di Ambon Masif, Diduga Ada 598 OTG Berkeliaran