Find Us On Social Media :

Selama Ini Dirahasiakan, 230 Ribu Data Pasien Covid-19 di Indonesia Bocor hingga Dijual Seharga Rp 4,2 Juta

Data pasien Covid-19 di Indonesia diretas

GridHEALTH.id - Indonesia kembali dibuat ketar-ketir akan adanya pembajakan data pasien infeksi virus corona (Covid-19).

Setidaknya ada 231.636 data pasien Covid-19 di seluruh Indonesia bocor ditangan peretas.

Baca Juga: Selalu Dirahasiakan Pemerintah Indonesia, Pemkot Surabaya Malah Beberkan Alamat Pasien Covid-19

Kali ini peretas bernama akun Database Shopping mengklaim memiliki data pribadi dari database pasien Covid-19 yang dijual seharga Rp 4,2 juta.

Data tersebut ia jual di situs terbuka Raid Forums, situs yang juga digunakan hacker untuk menjual data pengguna Tokopedia beberapa waktu lalu.

Baca Juga: CFD Jakarta Dibuka Kembali, Ada Golongan Masyarakat Tak Boleh Ikut hingga Bisa Kena Denda Rp 250 Ribu

Data yang dihimpun adalah data sensitif berisi nama, nomor telepon, alamat, hasil tes PCR, dan lokasi tempat pasien dirawat.

Di dalamnya juga terdapat kolom NIK meskipun tidak terisi.

Sebagai bukti, hacker tersebut turut melampirkan sampel data yang dimiliki.

Sampel tersebut terdiri dari tujuh nama WNI dan tiga WNA dengan status pasien dalam pengawasan (PDP) di Provinsi Bali.

Peretas mengklaim memiliki database dari daerah lain.

Baca Juga: Pasien Covid-19 Mati Konyol, Colokan Ventilatornya Dicabut Oleh Keluarga dan Diganti AC , Alasannya Kepanasan

"Seperti Jakarta, Bandung, dan lainnya," klaim peretas dalam e-mail saat coba dihubungi Kompas.id, Jumat (19/6/2020).

Peretas menjual database, yang diklaim berisi pasien Covid-19 di Indonesia, dengan harga 300 dolar AS atau sekitar Rp 4,2 juta.

Menurut Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber (Communication and Information System Security Research Center/CISSReC) Pratama Dahlian Persadha, data pribadi yang diduga terkait pasien Covid-19, cukup berisiko karena memuat alamat rumah dan statusnya.

Baca Juga: Pesan Terakhir Dokter Deny, Meninggal karena Covid-19 Seperti Kedua Orangtuanya, Seperti Sudah Tahu Apa yang Terjadi

Terkait hal tersebut, Ketua Biro Hukum Pembinaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Nazrial Nazar menduga hal ini merupakan sesuatu yang direncanakan.

Kebocoran data ini mungkin akan terjadi saat data pasien berada di medical record.

"Ada kemungkinan bocor setelah data ini, data itu sudah tidur dalam medical record, kemungkinan besar diambil," ujarnya.

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika RI Johnny G. Plate menjelaskan, pihaknya sudah melakukan penyelidikan soal kabar ada kebocoran data pasien Covid-19.

Baca Juga: Warga Sulit Jaga Jarak, Ketua Gugas Covid-19: 'Bisa Jadi Manusia Akan Hidup Lama dengan Covid-19'

Berdasarkan hasil penyelidikan, database dalam keadaan aman.

"Database Covid-19 dan hasil interoperabilitas maupun cleansing yang ada di data center Kominfo aman," jelasnya, Sabu (20/6/2020).

Selanjutnya, Kominfo akan tetap menyelidiki kasus ini lebih mendalam.

Baca Juga: Kritisi Pemerintah Tak Perhatian Terhadap Tenaga Medis, Kepala Puskesmas Ini Dicopot dari Jabatannya

"Kami akan menelusuri berita tersebut dan koordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang membawahi keamanan dan recleansing data covid 19," ujar Menkominfo dalam keterangan tertulis, dikutip dari Kompas TV. (*)

#hadapicorona