Find Us On Social Media :

Kisah Pria Bertahan Hidup dari Corona 'Aku Pergi ke Gerbang Neraka dan Kembali'

[Ilustrasi] Pasien koma karena Covid-19.

GridHEALTH.id - Seorang pria bernama Wan Chunhui yang sebelumnya sempat dinyatakan positif virus corona, kini bersyukur karena telah pulih dari infeksi virus yang menyebabkan penyakit Covid-19.

Ketika dirinya dinyatakan pulih dari penyakit itu, dia merasa caranya memandang hidup jadi berubah.

Baca Juga: Kisah Dramatis 2 ASN Positif Covid-19; Saya Tidak Ke mana-mana dan Kontak, Tapi Tetap Terpapar Virus Corona

Sebab, dia mengatakan seakan-akan dirinya pergi ke 'gerbang neraka dan kembali' saat dia terinfeksi virus corona dan akhirnya sembuh.

"Saya pikir perubahan terbesar bagi saya adalah cara saya memandang berbagai hal berbeda sekarang," kata Wan Chunchui.

Meskipun begitu, pria yang menghabiskan waktu selama 17 hari di Rumah Sakit (RS) Huoshenshan di Wuhan itu mengaku sempat merasa ketakutan hingga akhirnya merasa tenang.

Baca Juga: Kisah Inspiratif, Perjuangan Mahasiswi Kerjakan Skripsi hingga Ujian di Ruang Isolasi Sembari Lawan Corona

"Aku merasa sangat tenang tentang segalanya, sangat tenang ... Aku pergi ke gerbang neraka dan kembali. Aku melihat dengan mataku sendiri bahwa orang lain gagal untuk pulih dan mati, yang telah berdampak besar pada diriku." ujar dia.

Wan menceritakan, awalnya dia mengisolasi diri untuk melindungi keluarganya, saat dia mendapati suhu tubuhnya tinggi.

Namun demam yang dialaminya tak kunjung turun, hingga akhirnya dia memutuskan berjalan kaki sekitar satu jam untuk menuju rumah sakit.

Dia mengatakan, pemeriksaan virus corona tidak tersedia di rumah sakit tersebut, tetapi dia diberi antibiotik dan obat flu.

Baca Juga: Diklaim Sembuhkan Pasien Covid-19, Tapi Obat Dexamethasone Tidak Membunuh Virus, Ini Pernyataan Dekan Fakultas Kedokteran UNS

Selain itu, Wan juga diminta melakukan karantina secara mandiri di rumah karena rumah sakit kekurangan kasur.

"Awalnya aku takut," katanya.

"Tetapi saya pulang ke rumah, beralih ke suasana hati yang positif, dan mempersiapkan diri untuk situasi ini. Pokoknya tidak ada gunanya panik," kata Wan kepada AFP.

Baca Juga: Hanya Lakukan 3 Hal Sepele di Rumah , Pasien Covid-19 Ini Sembuh Dari Infeksi

Selama menjalani karantina mandiri di rumah, dia mengaku mulai mencatat perkembangan penyakitnya di buku harian daring.

Lantaran batuknya yang semakin parah, maka dia mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Baca Juga: Tak Ingin Pasien Covid-19 Stres, Ini Langkah yang Dilakukan Seorang Dokter

Selama di rumah sakit, Wan menyatakan terapi hormon membantu menurunkan suhunya, meskipun dia kehabisan napas.

Wan menyebut persediaan medis saat itu tergolong langka, sampai-sampai petugas layanan medis mengenakan pakaian pelindung dan kantong sampah berkualitas rendah sebagai penutup sepatu.

Baca Juga: Berkah Pandemi Covid-19, Hazmat Karya Anak Bangsa Indonesia Lolos Standar Internasional 

Wan kemudian dipindahkan ke salah satu rumah sakit yang dibangun khusus untuk pasien virus corona di Wuhan. Rumah sakit itu, sebut Wan, memiliki pasokan medis yang memadai dan dirinya dirawat dengan sebagian besar obat-obatan dari negara Barat.(*)

 #berantasstunting #hadapicorona