Find Us On Social Media :

Kedua Orangtua dan Adik Meninggal Akibat Covid-19, Dokter Ini Mengembuskan Napas Terakhir saat Jalani Isolasi Mandiri di Rumah

Kisah pilu seorang dokter maninggal usai kedua orangtua dan adiknya wafat akibat Covid-19

GridHEALTH.id - Betapa pilunya nasib dokter satu ini, ia harus merasakan duka mendalam akibat kedua orangtua dan adiknya dinyatakan meninggal dunia akibat infeksi virus corona (Covid-19).

Diketahui, seorang dokter umum di Puskesmas Socah, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur bernama Anang Eka Kurniawan harus ditinggal untuk selama-lamanya oleh orang-orang yang disayanginya.

Baca Juga: Klaster Baru Covid-19 dari Pernikahan, Kedua Orangtua dan Adik Pengantin Sakit Keras hingga Meninggal Dunia

Namun nahasnya, usai kepergian kedua orangtua dan adik tercinta, Dokter Anang pun ikut mengembuskan napas terakhir menghadap Sang Khalik.

Dokter Anang meninggal dunia saat melakukan isolasi mandiri di rumahnya, pada Jumat (19/6/2020).

Baca Juga: Jelang Idul Adha, Kementerian Pertanian Keluarkan Tata Cara Pemotongan Hewan Kurban saat Pandemi Covid-19

Melansir Kompas.com, Anang merupakan anak sulung perawat senior Kabupaten Sampang berinisial S yang meninggal dunia karena terinfeksi Covid-19 pada Minggu (7/6/2020).

Ibu Anang juga meninggal karena Covid-19.

Begitu juga adik kandung Anang, dr Deny Dwi Yuniarto, anggota IDI Sampang meninggal karena terjangkit virus tersebut.

Akibat kematian kedua orangtua dan adiknya, Dokter Anang memilih libur tidak bekerja di Puskesmas Socah selama 15 hari dan melakukan isolasi mandiri di rumahnya di Surabaya.

Baca Juga: Bukan Cuma WHO, Dokter Ikut Bicara Soal Olahraga Pakai Masker yang Tidak Disarankan

Sementara itu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Bangkalan, Farhat Suryaningrat kepada Kompas.com menjelaskan, setelah ayahnya meninggal, Anang tidak masuk kerja selama dua pekan.

Informasi yang diterima Farhat, Anang melakukan isolasi mandiri di rumahnya di Surabaya.

Isolasi itu belum diketahui apakah karena ada kaitannya dengan corona atau tidak.

"Tidak ada penjelasan apakah dr Anang isolasi karena Covid-19," ujar Farhat melalui saat dihubungi, Selasa (23/6/2020).

Farhat menambahkan, riwayat medis Anang juga belum ada yang tahu sehingga belum bisa dipastikan penyebab meninggalnya Anang.

Baca Juga: Berat Badan Turun 23 Kg, Pemeran Black Panther Dilarikan ke UGD Pakai Kursi Roda, Ada Masalah dengan Jantung?

Kemungkinan Anang tidak memeriksakan dirinya ke rumah sakit atau ke klinik.

"Kalau Anang periksa kesehatan ke rumah sakit atau klinik, datanya pasti ada. Sampai sekarang datanya tidak ada," ujar Farhat yang juga Wakil Direktur RSUD Syamrabu Bangkalan.

Anang bukan anggota IDI Kabupaten Bangkalan.

Anang yang merupakan ASN ditugaskan di Puskesmas Socah, Kabupaten Bangkalan.

"Dia anggota IDI Surabaya. Jadi secara administratif berada di IDI Surabaya," ujar Farhat.

Baca Juga: Gugas Covid-19 Sangsikan Kesiapan Jakarta, Ibu Kota Tak Masuk Deretan Pemenang Lomba Inovasi New Normal, Mengapa?

Terlepas dari itu, kini 16 kecamatan di Kabupaten Bangkalan dinyatakan masuk zona merah.

Kasus virus corona di Kabupaten Bangkalan ini merangkak naik menjadi total ada 165 orang. (*)

Baca Juga: Dikeroyok Rombongan Pengantar Jenazah, Petugas Dishub Masuk Alami Luka di Sekujur Tubuh

#hadapicorona