Find Us On Social Media :

15 Pasien Covid-19 Sembuh Usai Terapi Mancing Ikan Lele, Kok Bisa?

Usai di terapi ikan lele, 15 pasien Covid-19 di Klaten sembuh.

GridHEALTH.id - Ada cara tak biasa yang di lakukan pihak RSUD Bagas Waras Klaten dalam menyembuhkan pasien yang terinfeksi virus corona (Covid-19).

Dimana para pasien Covid-19 disana justru diajak untuk memancing ikan lele di area yang telah disediakan rumah sakit.

Kegiatan memancing tersebut diklaim sebagai terapi mancing ikan lele.

Meski belum ada penelitian lebih lanjut mengenai metode ini, tapi 15 pasien Covid-19 di Klaten dikabarkan sembuh setelah diajak untuk memancing ikan lele.

Baca Juga: Gerak Cepat Pemerintah Setelah Mengetahui Adanya Kontaminasi Listeria Monocytogenese Pada Jamur Asal Korea Selatan

Baca Juga: Saat Berjuang Mengalahkan Kanker di Turkie, Orang yang Dicintai Mantan Artis Seksi yang Telah Hijrah Ini Meninggal Dunia

Dikutip dari situs resmi Pemprov Jateng, Direktur RSUD Bagas Waras Klaten dr Limawan menjelaskan langkah ini dilakukan untuk menghibur dan mengurangi beban pikiran pasien.

“Di belakang rumah sakit kebetulan ada kolam ikan. Untuk mengurangi beban pikiran pasien Covid, kolam itu ditabur ikan lele. Jadi para pasien merasa terhibur dengan mancing ikan lele di belakang rumah sakit sambil mengisi waktu luang. Tapi itu juga harus melalui protokol kesehatan yang ketat,” terang Limawan, 16 Juni 2020, seperti dikutip dari situs resmi Pemprov jateng.

Baca Juga: Minum Cukup Air, Gaya Hidup Sehat Sederhana Memasuki Fase new Normal

Ia menjelaskan sebetulnya fasilitas tenaga medis di RSD Bagas Waras sangat terbatas dengan hanya memiliki 4 perawat dan 2 dokter spesialis paru serta 14 fasilitas kamar isolasi.

Oleh karena itu ia menilai jalinan komunikasi yang tulus antara tenaga medis dan pasien menjadi obat tersendiri.

Baca Juga: Memasuki New Normal, Ini Kesalahan Memakai Masker yang Sering Terjadi

Pasien tidak lagi merasa kesepian meskipun harus terpisah lama dari keluarga.

Agar komunikasi itu dilakukan lebih intensif pihaknya menyediakan jaringan Wifi untuk berkomunikasi dengan tenaga medis dan keluarga aplikasi WhatsApp.

Baca Juga: Dagu Berlipat Bikin Penampilan Terganggu, Begini Cara Menghilangkannya

Dengan demikian meskipun tetap menjaga jarak, namun interaksi tidak dibatasi.

“Kami juga mengajak pasien untuk berjemur atau senam pagi dua kali dalam seminggu, agar pasien tidak jenuh selama perawatan,” pungkas Limawan.

Baca Juga: Bingung Bedakan Batuk dan Pilek Anak Karena Alergi Atau Infeksi? Ini Kata Ahli

Terlebih kejenuhan dapat memicu stres yag membuat tubuh akan mengalami tekanan dan melepaskan hormon stres yang disebut kortisol.

Berdasarkan laman WebMD, jika kadar hormon kortisol ini meningkat, dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang cepat, kulit yang mudah memar, kelemahan otot, diabetes, dan banyak masalah kesehatan lainnya.

Baca Juga: Takut Gunakan Pembersih Disinfektan Kimia? Yuk Buat Versi Alami, Bahan Dasarnya Jeruk

Selain itu, stres juga dapat menurunkan limfosit tubuh atau sel darah putih yang membantu melawan infeksi.

Semakin rendah tingkat limfosit, semakin berisiko terkena virus, seperti flu dan pilek biasa ataupun corona itu sendiri.(*)

Baca Juga: 97 Nyawa Melayang Usai Pilot Bahas Covid-19 yang Memicu Kecelakaan Pesawat

 #berantasstunting #hadapicorona