Baca Juga: Diperingatkan WHO, China Tetap Gelar Festival Makan Daging Anjing di Masa Pandemi
Rapid test ini dinamakan RI-GHA Covid-19. Nama itu singkatan dari Republik Indonesia-Gajahmada, Hepatika, Airlangga.
Jadi, melansir Kompas.com (27 Juni 2020), rapid test RI-GHA Covid-19 itu dibuat di laboratorium Hepatika Bumi Gora Mataram, Nusa Tenggara Barat, dua universitas ternama itu yang akan menguji validasi alat ini.
RI-GHA Covid-19 lahir di ruangan laboratorium berukuran 12x10 meter persegi, yang dikomandoi oleh Profesor Mulyanto, Kepala Laboraturium Hepatika Bumi Gora Mataram.
RI-GHA Covid-19 bentuknya sederhana, tetapi diyakini memiliki akurasi yang tinggi. "Bukan hanya itu, rapid test buatan kami ini murah dan harganya terjangkau oleh masyarakat Indonesia. Kami mematok harga Rp 75.000 per paketnya. Dapat diandalkan dan tak kalah dengan alat-alat rapid test buatan luar negeri," kata Mulyanto, kepada Kompas.com di Laboraturium Hepatika Mataram, Senin (22/6/2020).
Baca Juga: Fakta Seputar Listeria, Penyakit Bawaan Makanan yang Mengancam Keselamatan
Harga jual RI-GHA Covid-19 sangat dimungkinkan untuk bisa lebih murah. Asal bahan baku pembuatan bisa diproduksi sendiri di dalam negeri. Saat ini sebagian bahan baku masih diimpor dari China.
Mulyanto berharap RI-GHA Covid-19 bisa digunakan masyarakat, sehingga memandang Covid-19 bukan hal yang menakutkan, tetapi minimal bisa bersahabat dengan virus itu.
Dia berharap berbagai inovasi lain akan lahir sebagai buah dari pelajaran menghadapi pandemi Covid-19. Menurut rencana RI-GHA Covid-19 akan ada dipasarkan secara bebas mulai Juli 2020.
Saat ini puluhan ribu paket RI-GHA Covid-19 sudah mulai dipesan oleh berbagai pihak.
Baca Juga: Hamil Besar, Tasya Farasya Ngepel Jongkok, Agar Persalinan Lancar?