Find Us On Social Media :

Terbukti Alat Rapid Test itu Murah! Hanya 75 Ribu Rupiah per Paket

Alat rapid test murah produsi dalam negeri.

GridHEALTH.id - Terbukti Alat Rapid Test itu Murah! Hanya 75 Ribu Rupiah pr paket.

Rapid test  menggunakan sampel darah untuk menguji apakah seseorang reaktif atau tidak terhadap Covid-19.

Rapid test bekerja dengan mendeteksi immunoglobulin. Dalam hal ini, seseorang yang terinfeksi akan membentuk antibodi yang disebut immunoglobulin, yang bisa dideteksi di darah. 

Baca Juga: Jamur Enoki Ditarik dari Pasaran, Padahal Ada Ancaman Makanan Lain yang Juga Rentan Tercemar Bakteri Listeria Monocytogenes

Hasil rapid test dapat diketahui dalam waktu 15-20 menit dan bisa dilakukan dimana saja.

Kelemahannya, bisa menghasilkan 'false negative', yakni ketika hasil tes tampak negatif meski sebenarnya positif.

Hal itu  Ini terjadi jika rapid tes dilakukan kurang dari 7 hari setelah terinfeksi.

Itu adalah rapid test import. Kita ketahui bersama, selama ini alat rapid test yag ada di Indonesia masih import.

Tapi Juli besok, kita sudah bisa membeli repid test buatan dalam negeri.

Kecepatan menunjukan hasilnya jauh lebih cepat. Harganya jah lebih murah dari yang import.

Baca Juga: Gejala Baru Virus Corona Dirilis CDC, Semakin Sulit Dideteksi

Baca Juga: Diperingatkan WHO, China Tetap Gelar Festival Makan Daging Anjing di Masa Pandemi

Rapid test ini dinamakan RI-GHA Covid-19. Nama itu singkatan dari Republik Indonesia-Gajahmada, Hepatika, Airlangga.

Jadi, melansir Kompas.com (27 Juni 2020), rapid test RI-GHA Covid-19 itu dibuat di laboratorium Hepatika Bumi Gora Mataram, Nusa Tenggara Barat, dua universitas ternama itu yang akan menguji validasi alat ini.

RI-GHA Covid-19 lahir di ruangan laboratorium berukuran 12x10 meter persegi, yang dikomandoi oleh Profesor Mulyanto, Kepala Laboraturium Hepatika Bumi Gora Mataram.

RI-GHA Covid-19 bentuknya sederhana, tetapi diyakini memiliki akurasi yang tinggi. "Bukan hanya itu, rapid test buatan kami ini murah dan harganya terjangkau oleh masyarakat Indonesia. Kami mematok harga Rp 75.000 per paketnya. Dapat diandalkan dan tak kalah dengan alat-alat rapid test buatan luar negeri," kata Mulyanto, kepada Kompas.com di Laboraturium Hepatika Mataram, Senin (22/6/2020).

Baca Juga: Fakta Seputar Listeria, Penyakit Bawaan Makanan yang Mengancam Keselamatan

Baca Juga: Dituding Pakai Jampi-jampi, Rahasia Saeful Bahri Sukses Nikahi 2 Wanita Dijelaskannya Usai Malam Pertama Kepada Wartawan

Harga jual RI-GHA Covid-19 sangat dimungkinkan untuk bisa lebih murah. Asal bahan baku pembuatan bisa diproduksi sendiri di dalam negeri. Saat ini sebagian bahan baku masih diimpor dari China.

Mulyanto berharap RI-GHA Covid-19 bisa digunakan masyarakat, sehingga memandang Covid-19 bukan hal yang menakutkan, tetapi minimal bisa bersahabat dengan virus itu.

Dia berharap berbagai inovasi lain akan lahir sebagai buah dari pelajaran menghadapi pandemi Covid-19. Menurut rencana RI-GHA Covid-19 akan ada dipasarkan secara bebas mulai Juli 2020.

Saat ini puluhan ribu paket RI-GHA Covid-19 sudah mulai dipesan oleh berbagai pihak.

Baca Juga: Hamil Besar, Tasya Farasya Ngepel Jongkok, Agar Persalinan Lancar?

Baca Juga: Di Tengah Merebaknya Kasus Virus Corona, WHO Sebut Dunia Mengalami Krisis Pasokan Oksigen

Mengenai pebuatan RI-GHA Covid-19, menurut Mulyanto ketika Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) RI melalui Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menugaskan Mulyanto membuat rapid test.

"Karena kami sudah punya pengalaman membuat berbagai alat rapid test untuk hepatitis B, HIV Aids, DBD, tes kehamilan, tes urine, dan sekarang kami mendapat tugas dari Kemenristek melalui BPBT untuk membuat rapid test untuk Covid-19. Itu sekitar pertengahan April 2020 lalu, waktunya sangat singkat, tetapi karena kebetulan kami sudah biasa membuat rapid test, hingga kami membuat RI-GHA Covid19," kata Mulyanto

Selain murah, eunggulan rapid test RI-GHA Covid-19 adalah desainnya yang sederhana. Sehingga siapapun bisa melakukan rapid tes sendiri dengan cepat, karena dalam jangka waktu 15 menit kita sudah mendapatkan hasilnya.

KetuaTim  Riset Laboratorium Hepatika yang juga terlibat dalam pembuatan rapid test RI-GHA, Dr Sulaiman Ngongu Depamede menjelaskan, rapid test  ini tampak seperti rapid test pada umumnya.

Baca Juga: Akhirnya Jokowi Buka Penyebab Covid-19 di Jatim Terus Melonjak Tajam Susul DKI Jakarta

Hanya saja di bagian atas terdapat tulisan huruf dan angka. Paling atas hurup C yang artinya control, kemudian ada angka 1 yang merupakan imunoglobulin G (IgG) dan angka 2 imunoglobulin M.

Dalam proses rapid test, dari darah yang diteteskan dan dicampurkan dengan tetesan atau cairan bufer, akan memproses reaksi setelah penetesan sampel darah atau sampel serum/plasma.

Dalam 15 menit hasilnya bisa langsung terlihat. Garis C (control) jika berwarna merah, merupakan tanda bahwa alat tersebut bekerja (tidak rusak). Jika menunjukkan angka 1 merah berarti pasien reaktif, tertular Covid-19 lebih dari delapan hari.

Sedangkan angka 2 merah berarti pasien/individu tersebut baru tertular sekitar 3-8 hari. "Jadi mengunakan RI-GHA Covid-19 kita bisa mengetahui kapan terpapar Covid-19," kata Sulaiman.

Baca Juga: 15 Pasien Covid-19 Sembuh Usai Terapi Mancing Ikan Lele, Kok Bisa?

Baca Juga: Heroik, Pak Lurah Menolong Persalinan Dadakan di Pinggir Jalan Seorang Diri, Si Ibu Bukan Warganya

Dalam kesempatan itu Sulaiman juga menunjukkan langsung cara kerja RI-GHA Covid-19.

Pantauan Kompas.com dari ruang laboratorium yang diresmikan tahun 1987 itu, cara kerja RI-GHA Covid-19 terlihat jelas dan cepat. Dalam waktu 15 menit hasilnya langsung bisa terlihat.

Temuan rapid test ini adalah bagian dari upaya membangun kemandirian bangsa, terutama dalam bidang kesehatan.

Baca Juga: Gerak Cepat Pemerintah Setelah Mengetahui Adanya Kontaminasi Listeria Monocytogenese Pada Jamur Asal Korea Selatan

Ada nilai yang mungkin tidak ternilai, di mana setelah ada Covid-19, mulai dari rakyat jelata, peneliti, dan ilmuan, bergerak ingin mengatasi wabah ini.

"Saya belum pernah lihat selama saya menjadi dokter 46 tahun silam, baru kali ini saya merasakan semangat bergerak semua mau mengatasi ini. Semangat yang sama luar biasanya, ini momen yang bagus agar kita bisa mandiri dari segala bidang dalam menghadapi Covid-19 yang juga dihadapi hampir seluruh negara di belahan bumi ini," ujar Mulyanto.

"Rasa nasionalisme itu begitu terlihat saat ini, saya merasakan itu. Bangga rasanya bisa memberikan yang kami bisa pada negeri ini, pada banyak umat manusia," kata Mulyanto menambahkan.(*)

Baca Juga: Saat Berjuang Mengalahkan Kanker di Turkie, Orang yang Dicintai Mantan Artis Seksi yang Telah Hijrah Ini Meninggal Dunia

#berantasstunting

#HadapiCorona