Find Us On Social Media :

Tambah Satu Golongan, Pakar Narkotika dan Psikotropika Sebut Pengguna Narkoba Rentan Terinfeksi Corona

Obat-obatan terlarang

GridHEALTH.id - Selain orang tua dan orang dengan penyakit penyerta, pengguna narkoba juga disebut-sebut sebagai golongan yang rentan terhadap infeksi virus corona.

Hal itu sebagaimana disampaikan Pakar Narkotika dan Psikotropika UGM, Dr.dr. Rustamadji, M.Kes, Jumat (26/6/2020) kemarin.

Rustamadji mengatakan konsumsi narkoba diketahui bisa melemahkan imunitas tubuh yang berfungsi melindungi tubuh dari infeksi berbagai macam virus maupun bakteri, termasuk virus corona yang menjadi penyebab Covid-19

Baca Juga: 26 Juni Hari Anti Narkotika Internasional, Efek Jangka Pendek dan Panjangnya Cepat dan Mematikan

“Penggunaan narkoba bisa menekan sistem kekebalan tubuh sehingga di tengah pandemi Covid-19 ini penggunanya akan lebih berisiko terpapar Covid-19,” ujarnya, seperti dikutip dari Jogja Tribunnews.

Dia pun mencontohkan penggunaan narkotika dari kelompok opium telah terbukti membawa dampak buruk pada paru-paru.

Baca Juga: Difitnah Pakai Sabu, Bintang Emon Langsung Tes Urine Kandungan 4 Jenis Narkoba dalam Tubuhnya, Hasilnya?

Dilansir dari Drugs, opium adalah obat narkotika yang sangat adiktif yang diperoleh dari lateks kering membentuk polong opium (Papaver somniferum). Kandungan morfin dalam narkoba jenis bubuk ini biasa digunakan untuk menghilangkan rasa sakit.

Apabila narkoba jenis ini dikonsumsi dalam jumlah banyak, maka dapat memperlambat pernapasan.

Dengan begitu, jika penguna narkotika mengonsumsi jenis ini terinfeksi Covid-19 maka akan memperparah kondisi kesehatan tubuhnya.

Baca Juga: Sempat Sutradarai Film Bertema Narkoba, Dwi Sasono Ditangkap Akibat Dugaan Kepemilikan Ganja

Dengan demikian, Rustamadji menilai aktivitas konsumsi narkoba juga rentan menjadi wahana penularan Covid-19.

Sebab, konsumsi narkoba pada umumnya dilakukan secara bersama-sama dalam kelompok sehingga risiko penularan semakin besar.

“Jadi tidak lagi menjaga jarak atau physical distancing, tidak mau pakai masker karena biasanya kalau maskeran akan merasa sesak nafas, dan juga lupa untuk cuci tangan," kata dia.

Baca Juga: Physical Distancing Versi WHO 1 Meter Dikritik Ilmuwan, 'Jarak 2 Meter Adalah yang Paling Aman'

Tak hanya itu, Rustamadji juga menjelaskan efek langsung pada otak dari mengonsumsi narkoba, yang bisa menyebabkan proses berpikir terganggu.

Saat proses berpikir terganggu akan menjadikan kontrol terhadap diri menurun.

“Konsumsi narkoba tidak hanya mengakibatkan imunitas menurun, tetapi juga penurunan kesadaran untuk memproteksi diri. Faktor risiko penyebaran Covid-19 tidak lagi diperhatikan,”paparnya.

Untuk itu, dalam peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) yang jatuh setiap tanggal 26 Juni, Rustamadji mengajak masyarakat dan generasi muda untuk secara tegas menolak narkoba.

Baca Juga: Bahaya Narkoba Bagi Wanita, Ini Ancaman Sule Untuk Nunung Jika Kembali Terjerat Barang Haram

Hal ini dikarenakan dampak atau efek negatif penggunaan narkoba jauh lebih besar daripada manfaatnya.

Agar tidak terjerat dalam jebakan narkoba, Rustamadji juga meminta masyarakat untuk berhati-hati dalam bergaul dengan menghindari pertemanan yang mengarah pada hal-hal negatif.

Baca Juga: Nasib Bayi dalam Kandungan Vanessa Angel yang Ditangkap Polisi kasus Psikotropika

"Selain itu juga melakukan manajemen diri mengatasi stres pada hal- positif. Jangan ragu untuk meminta bantuan rehabiltasi sebelum terlambat," jelasnya.(*)

 #berantasstunting #hadapicorona