GridHEALTH.id - Setiap hari Minggu, Pemerintan Provinsi DKI Jakarta selalu mengadakan car free day (CFD) atau hari bebeas kendaraan bermotor (HBKB).
Namun semenjak adanya penyebaran virus corona, Pemprov DKI Jakarta akhirnya meniadakan gelaran CFD.
Akan tetapi, setelah seminggu yang lalu CFD Jakarta kembali dibuka untuk umum, pemerintah lagi-lagi membuat keputusan baru untuk membatasi para pendatang yang ingin ikut berolahraga di kawasan Jalan Jenderal Sudirman hingga Jalan MH Thamrin.
Pasalnya, tercatat ada 5 orang yang reaktif Covid-19 usai mengikuti rapid test gratis yang diselenggarakan pada CFD Jakarta, Minggu (21/6/2020).
Kendati demikian, CFD Jakarta hari ini (28/6/2020) masih saja terlihat beberapa orang memadati kawasan tersebut.
Terpantau dari unggahan akun Instagram @jktinfo, beberapa orang rami mengikuti CFD di bilangan Bundaran HI dan beberapa daerah lain di Jakarta.
Sementara itu, Anggota Tim Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro mengingatkan, masyarakat yang telah memulai kebiasaan berolahraga di tengah pandemi Covid-19 dapat memperhatikan tingkat risiko penularan virus corona dari olahraga yang dilakukan.
Ada dua jenis risiko dari kegiatan olahraga yang dilakukan masyarakat yaitu risiko rendah dan risiko tinggi.
Jenis olahraga yang termasuk risiko rendah terpapar Covid-19 yaitu olahraga yang dilakukan di rumah, sendiri atau dengan anggota keluarga, serta menggunakan peralatan sendiri.
"Sebaiknya, utamakan jenis ini di masa pandemi Covid-19 yang masih berlangsung," kata Reisa, dikutip dari Kompas.com di Graha BNPB, Jakarta, Minggu (28/6/2020).
Sedangkan, olahraga dengan tingkat risiko tinggi terpapar Covid-19 adalah jenis olahraga yang dilakukan di tempat umum dan berkelompok, serta menggunakan peralatan bersama secara bergantian.
"Apabila Anda mempunyai penyakit seperti diabetes, hipertensi, gangguan paru, dan gangguan ginjal, kondisi immuno compromise, kondisi autoimun dan sedang hamil sebaiknya hindari tipe olahraga seperti ini," ujarnya.
Pada masa adaptasi kebiasaan baru, ia menambahkan, potensi kegiatan olahraga secara bersama-sama di tempat umum akan mulai meningkat.
Pemerintah, tak mempersoalkan bila masyarakat ingin kembali berolahraga di tempat umum.
Baca Juga: Berkah Pandemi Covid-19, Kasus KDRT di Sleman Mengalami Penurunan
Sebab, olahraga juga memiliki fungsi positif untuk meningkatkan imunitas tubuh seseorang.
Namun, ada 5 hal yang harus diperhatikan bila masyarakat ingin melaksanakan di tempat umum.
1. Olahraga tanpa berpindah tempat
Olahraga sebaiknya dilakukan tanpa berpindah tempat atau olahraga dilakukan dengan posisi sejajar berjarak minimal 2 meter dari orang lain.
2. Jaga jarak saat jalan kaki
"Kedua, untuk olahraga jalan kaki, usahakan jaraknya 5 meter dari orang di depannya," kata dia.
3. Jaga jarak saat berlari
Berikutnya, bagi yang hendak berlari, sebaiknya menjaga jarak mencapai 10 meter dari orang di depannya.
4. Jaga jarak saat bersepeda
Jaga jarak, imbuh dia, juga berlaku bagi mereka yang ingin bersepeda, minimal 20 meter dari orang di depannya.
5. Segera membersihkan diri usai olahraga
"Kelima, setelah berolahraga, ingat, untuk selalu segera cuci tangan, mandi, ganti pakaian, dan bersihkan alat olahraga dan barang bawaan kita seperti handphone, kacamata, tas dan barang bawaan lainnya dengan cairan disinfektan," kata Reisa.
Baca Juga: Mantan Menkominfo Rudiantara Bocorkan Obat Corona Keluar Agustus, Tak Perlu Resep Dokter
Ada baiknya untuk selalu mematuhi protokol kesehatan tersebut, bukan hanya demi diri sendiri melainkan bagi lingkungan sekitar agar terhindar dari virus corona (Covid-19) dan penyakit berbahaya lainnya. (*)
#hadapicorona