Kolam Renang Boleh Dibuka Kembali, Dokter Reisa: 'Pastikan Air Menggunakan Disinfektan Klorin dan Bromin', Memang Tak Berbahaya?

Dokter Reisa sarankan air kolam renang diberi disinfektan klorin atau bromin sebelum dibuka kembali

Dokter Reisa sarankan air kolam renang diberi disinfektan klorin atau bromin sebelum dibuka kembali

Misalnya, batuk, sulit bernapas, sakit kepala, iritasi pada selaput lendir (di dalam mulut, hidung, dll.), pusing, atau mata berair.

Cairan bromin atau gas pada kulit dapat menyebabkan iritasi kulit dan luka bakar.

Bahkan efek jangka panjangnya disebut keracunan sistemik, misalnya kerusakan ginjal atau otak akibat tekanan darah rendah.

Baca Juga: Belum Selesai Kasus Covid-19, BNPB Sebut Banjir hingga Longsor Masih Terus Terjadi hingga Awal Juli 2020

Kendati demikian, kandungan klorin dengan kadar 1-10 ppm atau bromin dengan kadar 3-8 ppm pada air kolam renang digadang-gadang masih dalam tahap normal dan tidak akan menimbulkan gangguan kesehatan besar.

Selanjutnya, Dokter Reisa Broto Asmoro pun memberikan imbauan pada pengelola untuk memastikan bahwa pembersihan dan disinfeksi kawasan, baik di permukaan maupun area di sekitar kolam renang dilakukan secara rutin.

Pengelola juga diwajibkan mengumumkan kepada pengunjung terkait informasi tersebur di papan informasi setiap harinya.