Find Us On Social Media :

Disinyalir Bakal Jadi Pandemi Selanjutnya, Virus G4 Sejenis Flu Babi Baru Sangat Menular pada Manusia

Muncul flu babi jenis baru, virus G4

GridHEALTH.id -  Pandemi virus corona (Covid-19) nyatanya belum usai, bahkan laju penambahan pasien positif Covid-19 terus bertambah.

Tercatat hingga Selasa (30/6/2020), total kasus positif Covid-19 tembus 10 juta orang di dunia, sedangkan tingkat kematian juga makin bermtah mencapai 508.078 jiwa.

Baca Juga: WHO; Covid-19 10 Kali Lebih Mematikan Daripada Flu Babi (H1N1)

Namuns sayangnya, di tengah penambahan kasus corona, kini dunia kembali digemparkan dengan adanya pemberitaan terkait virus baru.

Para peneliti di China menemukan flu babi jenis baru yang dinamani virus G4 yang disinyalir akan menjadi pendemi selanjutnya.

Baca Juga: Seakan Pandemi Tak Akan Berakhir dalam Waktu Dekat, WHO Peringati: 'Yang Terburuk Belum Datang'

Virus yang menginfeksi babi ini jadi perhatian para ahli karena diyakini bisa sangat menular ke manusia.

Dilansir Kompas.com dari AFP, virus yang dinamai G4 ini secara genetik adalah turunan dari virus flu babi (strain H1N1) yang menyebabkan pandemi pada 2009.

Virus ini memiliki "semua syarat penting untuk bermutasi dan menginfeksi manusia," kata para penulis yang terdiri dari ilmuwan di sejumlah universitas China serta Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China.

Baca Juga: 54,15 Persen Pasien Sembuh dari Covid-19 di Dunia, Sementara Indonesia Hanya 41,48 Persen

Dari tahun 2011-2018, para peneliti dari China Agricultural University (CAU) mengambil 30.000 tes swab hidung dari babi-babi di rumah jagal 10 provinsi China, termasuk di rumah sakit hewan. Tes massal itu berhasil mengumpulkan 179 jenis flu babi.

Mayoritas adalah jenis baru yang sudah dominan berada di babi-babi sejak 2016. 

Para peneliti kemudian melakukan berbagai percobaan termasuk pada ferret, sejenis musang yang banyak digunakan dalam studi flu.

Ferret dipakai lantaran memiliki gejala flu yang mirip manusia, seperti demam, batuk, dan bersin.

Baca Juga: Terbongkar Pabrik Cairan Vape Mengandung Tembakau Gorila, Efeknya Bisa Buat Ditindih Primata Terbesar sampai Kesemutan

AFP mewartakan, virus G4 sangat menular, bereplikasi dalam sel manusia, dan menyebabkan gejala yang lebih serius pada ferret dibandingkan virus-virus lainnya.

Hasil tes juga menunjukkan sistem kekebalan yang didapat manusia dari paparan flu musiman, tidak memberikan kekebalan terhadap G4.

Menurut hasil tes antibodi, sebanyak 10,4% pekerja di industri babi sudah terinfeksi.

Baca Juga: Disela Rapat, Petinggi DPR Ungkap 10 Orang di Gedung DPR Terinfeksi Corona

Hasil tes pun menunjukkan 4,4% populasi umum tampaknya juga telah terpapar.

Dengan demikian virus telah berpindah dari hewan ke manusia, tapi belum ada bukti virus itu dapat menular antar manusia.

Baca Juga: Salah Pasang Lampu Sein Kendaraan, Influencer Ini Tabrak Lari Seorang Pria hingga Harus Diganti Mata Buatan

"Itu kekhawatiran kami bahwa infeksi virus G4 akan beradaptasi di manusia dan meningkatkan risiko pandemi pada manusia," tulis para peneliti. (*)

#hadapicorona