GridHEALTH.id - Sejumlah klaster baru kembali muncul sebagai lokasi penularan virus corona, kali ini di salah satu pabrik Unilever Indonesia.
Lantaran sejumlah karyawan di pabrik tersebut terpapar Covid-19, maka pabrik yang terletak di kawasan industri di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, harus ditutup sementara sejak Senin (29/6/2020) lalu.
Hingga kini, penutupan sementara itu belum diketahui akan dilakukan sampai kapan.
Berdasarkan keterangan yang disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi Alamsyah, sampai dengan Kamis (2/7/2020) kemarin, sebanyak 21 karyawan perusahaan Unilever dilaporkan positif Covid-19.
Dilansir dari Kompas.com, kasus virus corona di unit usaha Unilever itu awalnya ditemukan pada karyawan bagian engineering di pabrik yang memproduksi minuman teh (tea based beverages/TBB).
Karyawan itu pun semula tidak mengetahui bahwa dirinya terinfeksi virus corona, namun setelah dia mengeluh sakit dan memeriksakan kesehatannya, didapati hasil bahwa dirinya positif Covid-19.
Meski telah dilaporkan sebanyak 21 orang yang terinfeksi, namun Pemerintah Kabupaten Bekasi masih melakukan penelusuran dan pemeriksaan terhadap semua karyawan yang berkontak langsung dengan pasien positif itu.
Sampai saat ini, sejumlah karyawan lainnya tengah menunggu hasil pemeriksaan swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR).
"(Sebanyak) 21 (orang positif Covid-19), masih ada yang belum (keluar hasil pemeriksaannya),” ujar Alamsyah.
Sementara ini, sebanyak 21 orang tersebut tengah menjalani perawatan di rumah sakit dan di Wisma ODP Cikarang.
Atas peristiwa yang terjadi, maka perusahaan multinasional tersebut langsung menutup tempat produksinya di bidang teh.
Alhasil, sebanyak 800 karyawan dirumahkan sementara akibat penutupan perusahaan tersebut. Namun, Alamsyah kembali meralat bahwa hanya 265 orang yang kini dirumahkan sementara untuk isolasi mandiri sambil menunggu hasil tes swab keluar.
“Sebanyak 265 bukan 800 (yang dirumahkan),” kata Alamsyah.
Direktur Corporate Affairs dan Sekretaris Perusahaan PT Unilever Indonesia, Sancoyo Antarikso, memastikan perusahaannya akan melakukan sejumlah langkah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di pabrik TBB.
Selain menutup sementara pabrik dan melakukan tes swab kepada para karyawan, Unilever menerapkan protokol keamanan, seperti melarang karyawan melakukan perjalanan dan mengatur sistem kerja dari rumah.
Selanjutnya, Sancoyo mengatakan, seluruh standar keselamatan kerja di pabrik TBB akan dijalankan sebelum pabrik itu kembali beroperasi.
“Kami akan terus memastikan bahwa semua standar keselamatan dan kesehatan kerja di pabrik kami terpenuhi sebelum kami kembali pada operasional normal," ujar Sancoyo.
Baca Juga: Kasus Corona Pabrik Sampoerna Picu Perang Panas Khofifah dan Risma
Berdasarkan catatan yang dibagikan Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kabupaten Bekasi, pada 2 Juli 2020, Kabupaten Bekasi melaporkan kasus baru virus corona sebanyak 14 kasus.
Dengan demikian, total kasus virus corona di wilayah tersebut mencapai angka 277.(*)
#berantasstunting #hadapicorona