GridHEALTH.id - Sejak kemunculan virus corona pada Desember lalu, berbagai pemerintah di negara yang melaporkan kasus tersebut melakukan berbagai upaya agar warga di wilayahnya terhindar dari infeksi virus corona.
Oleh karenanya, peran Menteri Kesehatan menjadi penting dan utama di masa pandemi Covid-19 ini.
Baca Juga: Ancaman Reshufle dan Soal Anggaran Kesehatan, Jokowi ke Menkes : 'Segera Keluarkan Uangnya'
Kendati demikian, tak jarang Menteri Kesehatan di beberapa negara justru memilih mundur di tengah pandemi saat ini.
Alasannya pun bermacam-macam, ada yang terjadi karena kewalahan menagani kasus virus corona di negaranya, bahkan ada pula yang memilih mundur lantaran mendapat kritikan selama menangani wabah penyakit ini.
Baca Juga: Jokowi; Kecewa Itu Wajar; Desakan Mundur Menkes Terawan Makin Kencang
Melalui tulisan ini, GridHEALTH.id berusaha merangkum sejumlah Menteri Kesehatan yang memilih mundur dari negaranya di masa pandemi Covid-19, sebagai berikut:
EKUADOR
Ketika pemerintah Ekuador mengumumkan jumlah kasus infeksi virus corona di negara tersebut melonjak di atas 500 orang pada 21 Maret 2020, Menteri Kesehatan Ekuador Catalina Andramuno Zeballos mengundurkan diri tepat sehari setelah laporan kasus tersebut.
Baca Juga: Korban Virus Corona Melonjak Tajam, Menkes Ekuador Undur Diri
Meski tidak diketahui pasti apa penyebabnya, namun Menteri Kesehatan Ekuador diduga menyatakan pengunduran dirinya karena stres dan tak tahan melihat jumlah korban virus corona terus meningkat di negaranya.
Seperti diketahui, Ekuador merupakan salah satu negara yang baik pemerintah maupun tenaga medis sempat kewalahan dalam menangani kasus Covid-19.
Baca Juga: Krisis Virus Corona di Ekuador, Jenazah Covid-19 Terlantar di Jalanan
Bahkan, jenazah pasien Covid-19 di Ekuador sempat dilaporkan terlantar di pinggir jalan sepanjang jalan Kota Guayaquil pada April lalu.
BRASIL
Di bulan Mei, tepatnya 15 Mei 2020, Menteri Kesehatan Brasil Nelson Teich mengundurkan diri dari pekerjaannya setelah kekacauan dalam penanganan Presiden Jair Bolsonaro tentang percepatan penyebaran wabah virus corona di salah satu hot spot terburuk di dunia.
Baca Juga: Brasil Catat 50.000 Kematian Karena Corona, Akibatnya Warga Setempat Lakukan Aksi Unjuk Rasa
Pada saat menyatakan pengunduran dirinya dalam konferensi pers, Teich berterima kasih kepada Bolsonaro karena menawarkannya kesempatan untuk bekerja sebagai Menteri Kesehatan dan mengatakan ia telah memberikan yang terbaik.
Namun, dia tidak memberikan alasan mengapa ia meninggalkan jabatan itu. Atas kondisi itu, Anggota militer kabinet Brasil mendesak wakil menteri kesehatan Eduardo Pazuello untuk menjadi Menteri Kesehatan yang baru.
KARAKALPAKSTAN
Usai Ekuador dan Brasil, Doniyor Khojiyev telah mengundurkan diri sebagai Menteri Kesehatan Karakalpakstan, sebuah republik otonom Uzbekistan pada April lalu, seperti dilansir dari Kunz.uz.
Dengan keputusan Presidium Jokarga Kenes dari Republik Karakalpakstan, Otajon Khamroyev telah ditunjuk sebagai Menteri Kesehatan yang baru.
Hingga saat ini, Republik Karakalpakstan diketahui telah melaporkan kasus virus corona sebanyak 664 kasus.
Sementara itu di Uzbekistan, kasus Covid-19 tercatat sebanyak 9,078 kasus.
CHILI
Di Chile karena terjadi lonjakan kasus kematian akibat infeksi Covid-19, Menteri Kesehatan Chile Jaime Manalich, mengundurkan diri pada Sabtu (13/06/20).
Pengumuman pengundurkan diri ini dilakukannya setelah jumlah kasus kematian mencapai rekor tertinggi akibat virus corona.
Tak hanya itu, tepat satu hari sebelum Menteri Kesehatan itu mundur, penambahan kasus harian virus corona yang dilaporkan menjadi angka tertinggi sejak awal kemunculannya.
Baca Juga: Pemerintah Chile Sebut, Setelah Sembuh Pasien Covid-19 Bisa Kebal 3 Bulan
Pada Kamis (02/07/20), Chile diketahui melaporkan kasus positif virus corona sebanyak 2,498 kasus. Dengan demikian total kasus positif virus corona yang dilaporkan mencapai 284,541.
SELANDIA BARU
Baru-baru ini, Menteri Kesehatan Selandia Baru David Clark juga mengundurkan diri pada 2 Juli 2020.
Clark mundur dari jabatannya usai mendapat kritik atas kekeliruan terkait fasilitas karantina tempat ditemukannya kasus baru virus corona.
Baca Juga: Menuai Kritik Pedas, Menteri Kesehatan Selandia Baru Mengundurkan Diri
Clark juga dikritik karena sebanyak dua kali dirinya kedapatan melanggar peraturan karantina wilayah (lockdown) yang ketat di Selandia Baru, dengan membawa keluarganya berlibur di pantai serta berkendara menuju jalur bersepeda di gunung.
Pengunduran diri itu pun disetujui oleh Perdana Menteri Jacinda Ardern.
Padahal pada akhir Mei lalu Selandia Baru diklaim sebagai salah satu negara yang sukses dalam memerangi wabah virus corona, namun di pertengahan Juni negara itu kembali melaporkan kasus baru virus corona.(*)
#berantasstunting #hadapicorona