GridHEALTH.id - Baru-baru ini beredar kabar mengejutkan yang menyebut terjadi skandal seks di hotel yang dijadikan tempat karantina.
Akibatnya jumlah kasus infeksi virus corona (Covid-19) di lokasi tersebut kian melonjak tak terkendali.
Kasus ini terungkap usai ada laporan mengenai beberapa pekerja kontrak tidak mengikuti protokol kesehatan di sebuah hotel tempat pendatang dari luar negeri dikarantina.
Bahkan laporan itu menyebut adanya aktivitas seks di antara orang-orang yang dikarantina.
Baca Juga: Dampak Lockdown Covid-19, Rumah Sakit London Mengalami Lonjakan Penganiayaan Anak
Baca Juga: Klaster Baru dari Pabrik Kembali Muncul, Kali Ini di Perusahaan Multinasional Unilever
Dilansir dari CNN (3/7/2020), lokasi karantina tersebut diketahui berada di negara bagian Victoria, Australia.
Stasiun TV ABC Australia mewartakan terdapat kasus infeksi Covid-19 baru di beberapa hotel yang dijadikan lokasi karantina bagi pendatang baru dari luar negeri.
Seperti 31 kasus infeksi corona di Hotel Stamford Plaza di Melbourne dan beberapa kasus lainnya terjadi di hotel Rydges on Swanson di kota itu.
Di sisi lain, stasiun televisi 9 News melaporkan selain dugaan skandal seks, sejumlah petugas keamanan yang bekerja di hotel itu tidak dibekali pengetahuan yang memadai untuk memperlakukan para tamu yang harus menjalani karantina.
Bahkan dilaporkan menurut seorang petugas keamanan, dia baru diberi pelatihan lima menit sebelum mulai bekerja.
Baca Juga: Kapolri Cabut Larangan Berkerumun, Unjuk Rasa Diperbolehkan Asal dengan Satu Syarat
Menanggapi hal ini Perdana Menteri negara bagian Victoria, Daniel Andrews pun akhirnya angkat bicara.
Andrews mengatakan, "Sudah sangat jelas bahwa apa yang terjadi di sini tidak bisa diterima dan kita harus tahu apa yang sebenarnya terjadi."
Sementara itu, Menteri Kesehatan Australia, Greg Hunt juga ikut meradang dan mengatakan kasus ini merupakan pelanggaran serius.
Menurut Greg jika laporan dugaan skandal seks di lokasi karantina itu benar, ia tak segan untuk membawanya ke jalur hukum.
"Kalau itu benar, maka sangat tidak bisa diterima. Kami mendesak pemerintah Victoria menghukum mereka yang berlaku tidak pantas," ujar Hunt.
Baca Juga: Wanita Jangan Takut Lagi Pasang Alat Kontrasepsi Spiral di Masa Pandemi, Ini Kata Kepala BKKBN
Dengan adanya lonjakan kasus Covid-19, pemerintah setempat akhirnya memutuskan untuk menerapkan aturan lockdown di Melbourne selama 14 hari yang diawasi langsung oleh Badan Pemasyarakatan Victoria.
Akibat kasus ini juga, membuat daerah Victoria mencatatkan 370 kasus virus corona. Diketahui Australia juga merupakan negara yang terdampak pandemi Covid-19.
Baca Juga: Dokter Reisa Brotoasmoro Jawab Kritik Soal Endorser di Media Sosial
Meski tidak se-ekstrim seperti yang terjadi di Amerika Serikat, namun penyebaran virus corona disana tetap harus diwaspadai.
Menurut data dari Worldometers.info/coronavirus, hingga Jumat (3/7/2020) Australia mencatatkan total kasus Covid-19 sebanyak 8.066.
Dimana angka kematian sudah mencapai 104 kasus dan yang sembuh 7,132 kasus. Sementara itu sisanya masih harus mendapatkan perawatan.(*)
Baca Juga: Gila, Remaja AS Bikin Pesta Covid-19, yang Pertama Tertular Malah Dapat Hadiah!
#berantasstunting #hadapicorona