6 Juli 2020 Jambi Menorehkan Sejarah Kelam, Muncul Kluster Baru di Semarang, Akankah Jateng Susul Jatim?

Dara berpakaian tradisional Provinsi Jambi saat Pawai Budaya Nusantara di Monas. Tahun 2013 diseleng

Dara berpakaian tradisional Provinsi Jambi saat Pawai Budaya Nusantara di Monas. Tahun 2013 diseleng

Baca Juga: Setelah Uji Klinis Aman, Vaksin Virus Corona Mulai Disuntikkan ke Tentara

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam mengatakan dalam satu pekan, ada penambahan klaster yang jumlah kasus positifnya lebih banyak dibandingkan dari klaster Pasar Kobong.

Namun, Hakam tak menyebut secara rinci klaster dari perusahaan yang dimaksud.

"Jumlah positif yang baru ketahuan berdasarkan hasil swab test, di perusahaan A sekitar 47 orang, perusahaan B ada sekitar 24 orang, dan perusahaan C yang paling baru lebih dari 100-an orang," katanya.

Menurutnya, saat dilakukan penelusuran, tiga perusahaan tersebut ternyata tidak menerapkan protokol kesehatan secara baik.

Baca Juga: Keterbatasan Masyarakat di Masa Pandemi Covid-19 Sebabkan Kuantititas dan Kualitas Pangan Menurun, Ini Strategi yang Dilakukan Kemenkes

"PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat)-nya tidak memadai. Yang paling besar karena mungkin pada saat istirahat, shalat, makan bareng, itu yang mungkin tak sesuai protokol kesehatan," imbuhnya.

Temuan ini menjadi bahan evaluasi Dinas Kesehatan Kota Semarang.

Hakam juga meminta agar protokol kesehatan tidak disepelekan.

"Tak hanya saat bekerja, tapi itu harus dilakukan setiap waktu, termasuk saat istirahat. Ketika muncul seperti ini, mereka harus punya sikap. Ketika menemukan begitu banyak, harus tanggap, apa yg harus dilakukan," katanya.(*)

#berantasstunting

#HadapiCorona 

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jambi Catat Kasus Pertama, Pasien Meninggal akibat Covid-19 Ada di Semua Provinsi" dan "3 Perusahaan di Semarang Jadi Sumber Penularan Covid-19"