Update Covid-19; 239 Ilmuan Dunia Bersatu Lawan WHO, Desak Revisi Pernyataan Penularan Covid-19

Ilmuan dari 32 negara di dunia desak WHO revisi pernyataan penularan virus corona.

Ilmuan dari 32 negara di dunia desak WHO revisi pernyataan penularan virus corona.

Baca Juga: Pelajaran Berharga dari Almarhum Yana Zein Prihal Penyakit yang Membuatnya Menderita, Makanan Pencegah Kanker Payudara

Menurut panduan WHO yang terbit pada 29 Juni 2020, ada kemungkinan Covid-19 menyebar lewat aerosol, yakni partikel halus zat padat atau cair dalam gas atau udara.

Namun, kemungkinan ini hanya terjadi jika ada prosedur medis khusus yang menghasilkan aerosol seperti intubasi.

Para ilmuwan menyebut menemukan sejumlah bukti virus ini bisa menular lewat udara.

Jika transmisi udara terbukti, kemungkinan besar orang-orang harus tetap mengenakan masker di dalam ruangan.

"Ketika sesuatu menular lewat udara, itu berarti bisa tetap berada di udara selama beberapa waktu, dalam hitungan jam, dan bersifat infeksius," kata ahli penyakit menular dari Johns Hopkins Center for Health Security, dokter Amesh A.Adalja.

Baca Juga: Kementerian Pertahanan Indonesia Bersiap Hadapi Senjata Bilogi Asing, Cetak Ahli Kesehatan, Kimia hingga Biologi

WHO didesak revisi pernyataan penularan virus Covid-19.

Baca Juga: Viral Masker Emas 24 Karat di India, Meski Harganya Puluhan Juta Tapi Tak Bisa Cegah Virus Corona

Ia mencontohkan penyakit cacar dan tuberkulosis sebagai penyakit yang menular lewat udara.

"Jika seseorang yang sakit cacar dan naik lift, lalu setengah jam kemudian kamu masuk ke lift itu setelah dia keluar, maka udara di dalamnya masih bisa menularkan penyakit," paparnya.

Ketika pasien yang terinfeksi virus atau penyakit yang bersifat airborne, maka hal itu akan mengubah tata laksana perawatan di rumah sakit.

"Pasien akan dirawat di ruangan bertekanan negatif dan staf medis harus memakai masker N-95 yang mampu menyaring mayoritas partikel udara," katanya.

Beda airborne dengan transmisi droplet

Baca Juga: Bulan Ini 3 Tahun Lalu Artis Cantik Yana Zein Wafat, Pengaruh Kosmetik Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Payudara