GridHEALTH.id - Sadar menjadi sorotan setelah dirinya disentil Presiden Jokowi karena Surabaya Kota menjadi zona hitam positif virus corona, wali kota Surabaya, Jawa Timur, Tri Rismaharini, kembali turun ke jalan melakukan razia kepada orang-orang yang melanggar ketentuan pencegahan wabah virus corona covid-19 pada Selasa (07/07/20).
Pada sebuah warung kopi, Risma sempat memarahi dan memberikan hukuman kepada sekelompok remaja yang nongkrong tanpa mematuhi peraturan pencegahan virus corona, terutama soal pemakaian masker.
Risma menyambangi warung kopi di area Jalan Simo, Selasa sore. Dia langsung turun dari mobil dan melabrak pemilik warkop dan pengunjung yang tak memakai masker.
"Ya Allah... Kok isok enggak nggae masker lho rek. Iki pisan ibuke sing dodol enggak nggae, engkok lak nulari wong yok opo?" kata Risma mengomel, seperti dikutip dari suara.com.
(Ya Allah... Kok bisa enggak pakai masker. Ini juga ibu penjualnya, jualan enggak pakai masker, kalau menulari orang lain gimana?)
Baca Juga: Belum Selesai Covid-19, Penyakit 'Maut Hitam' Kembali Ditemukan di Cina, Penampakannya Mengejutkan
Tak hanya mengomel, Risma juga memberikan hukuman push-up kepada remaja yang nongkrong di warung tanpa memakai masker.
"Awakmu push-up, ping 2000 (Kamu push-up 2000 kali)," kata Risma.
Setelahnya, Risma kembali mengancam para remaja yang melanggar aturan pencegahan wabah virus corona dikurung di kandang harimau.
"Lak ketemon maneh, awakmu ta kurung nag kandang macan, temen lho yo! (Kalau ketangkap lagi, kamu saya kurung di kandang Harimau, benar lho ini)" ujar Risma. Untuk diketahui Surabaya memiliki Taman Margasatwa Surabaya yang di dalamnya ada koleksi beberapa harimau.
Seusai melabrak warkop, Risma kembali meneruskan razia ke area Jalan Manukan. Ia kemudian masuk ke kampung-kampung, membonceng sepeda motor listrik.
Di kampung-kampung itu, Risma membagikan masker kepada warga, terutama anak-anak yang saat itu bertemu langsung dengannya.
"Ya di sini masih banyak masyarakat yang tidak pakai masker. Bahkan penyebaran virus Corona juga masih tinggi," kata Risma.
ari sekian banyak banyak kota di Indonesia, Surabaya menjadi kota yang paling terdampak virus corona (Covid-19).
Baca Juga: Kejadian Unik, Alat KB Milik Sang Ibu Dipegang Bayi Saat Lahir
Baca Juga: 5 Keunggulan Menanak Nasi Dengan Air Teh, Mencegah Tumor Hingga Hilangkan Bau Mulut
Hal itu terbukti dari dinobatkannya Surabaya menjadi kota dengan kasus Covid-19 terbanyak di tanah air.
Bahkan dalam peta penyebarannya, Surabaya termasuk ke dalam zona hitam.
Melihat kondisi ini, juga tak sedikit yang memprediksi bahwa Surabaya akan menjadi kota "Wuhan-nya" Indonesia.
Seperti diwartakan sebelumnya, Wali Kota Risma sempat berada di sudut gelap saat namanya disebut lelet dalam menangani kasus Covid-19 di Surabaya.
Bahkan Risma semakin dipojokkan akibat teguran Presiden Jokowi yang melihat 70% warga Surabaya bebas ke luar rumah tanpa memakai masker.
Puncaknya, Risma secara mengejutkan berdiri dari bangkunya saat menggelar audiensi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya di Balai Kota Surabaya pada Senin (29/06/20) dan bersujud di kaki seorang dokter senior seraya minta maaf.
Namun kini, wanita berusia 58 tahun itu kembali bangkit sembari menyatakan dirinya sebagai 'Jenderal Perang' dan mengampanyekan gerakan Surabaya Bermasker dan mengancam mengambil tindakan pada siapapun yang tidak mematuhi aturan ini. (*)
#berantasstunting #hadapicorona