GridHEALTH.id - Sakit dan nyeri saat menstruasi memang kerap kali dirasakan oleh sebagian kaum wanita.
Bahkan sakit dan nyeri saat menstruasi bisa menyebabkan semua aktivitas wanita terganggu.
Baca Juga: 6 Kebiasaan Penyebab Keputihan yang Jarang Sekali Disadari Wanita
Namun jangan disepelekan, pasalnya, sakit dan nyeri saat menstruasi bisa jadi akibat infeksi organ intim.
Untuk itu, sebelum menjadi parah, para wanita perlu mengetahui beberapa infeksi di organ kewanitaan selama menstruasi.
Adapaun beberapa infeksi organ kewanitaan tersebut, yaitu:
1. Infeksi panggul
Selama menstruasi, bakteri dapat melakukan perjalanan ke vagina ke dalam rahim dan saluran tuba dan menyebabkan infeksi panggul.
Diantara gejala infeksi panggul, yaitu nyeri panggul terutama jika berhubungan intim, keputihan yang berbau tidak sedap, pendarahan setelah menstruasi, bahkan demam.
Penting diketahui, infeksi panggul yang menyebabkan sakit dan nyeri saat menstruasi ini perlu diobati untuk mencegah risiko kehamilan ektopik dan dapat menyebabkan infertilitas, dan mencegah infeksi agar tidak menyebar ke bagian tubuh lain.
Baca Juga: Manusia Eksploitasi Hewan Pandemi Penyakit Hewan ke Manusia Terjadi, Wabah Lainnya Bisa Diprediksi
2. Infeksi jamur
Seperti namanya, infeksi jamur ini diakibatkan oleh pertumbuhan jamur Candida yang dapat membuat wanita merasa risih bahkan kesakitan di area Miss V.
Beberapa gejala infeksi jamur ini termasuk gatal dan iritasi pada organ kewanitaan, sensasi terbakar, terutama saat berhubungan seksual atau saat buang air kecil, kemerahan dan pembengkakan vulva, sakit dan nyeri pada organ kewanitaan, ruam di organ kewanitaan, keputihan yang tebal dan putih, keputihan yang berbau, hingga keputihan berair.
3. Infeksi bakteri
Infeksi kewanitaan ini disebabkan oleh bakter vaginosis.
Infeksi tersebut semakin memburuk saat wanita mengalami menstruasi, hingga menyebabkan ketidaknyamanan fisik.
Ciri khasnya adalah keputihan yang berbau busuk yang tidak berwarna putih atau keabu-abuan.
Infeksi ini mempengaruhi hampir 30 persen wanita di usia subur, dan itu bisa terjadi pada wanita dari segala usia.
Terlepas dari itu, beberapa dokter spesialis kandungan memberikan tips menjaga kebersihan area kewanitaan guna mengurangi risiko infeksi selama menstruasi, diantaranya:
1. Memilih produk yang aman2. Bersihkan vulva dan lipatan labia dengan sabun pembersih kewanitaan3. Rajin mengganti celana dalam 4. Ganti pembalut atau pantyliner setiap 3-4 jam sekali
Baca Juga: Virus Corona Dikabarkan Menyebar Lewat Udara, 6 Cara Ini Wajib Dilakukan Sebagai Pencegahan Covid-19
5. Pilih pembalut yang berdaya serap baik6. Bersihkan ekstra pada saat menstruasi7. Rajin minum air putih serta konsumsi sayur dan buah.
Sebelum sakit dan nyeri saat menstruasi melanda, catat dan lakukan tips menjaga kebersihan area kewanitaan untuk mengurangi infeksi organ intim. (*)