"Saat ini yang kita kenal strain-nya ada A, B, C. Tergantung pada protein-protein mana yang bermutasi, baik itu yang di rambut-rambutnya, atau ada juga yang di dindingnya," jelas dr. Susanthy, saat dihubungi GridHEALTH.id dalam virtual media briefing, Rabu (8/7/2020).
Susanthy menyatakan bahwa adanya kemungkinan perbedaan tipe virus corona di Jawa Timur dan Jabodetabek memang tak bisa dihindarkan.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Pernah Pingsan saat Bersepeda, Sekarang Bagikan 3 Tips bagi Pesepeda, Catat!
"Mutasi ini tidak bisa dihindari, tapi mungkin saja berbeda untuk virus satu tempat dengan tempat lainnya," terangnya.
Terlepas dari tipe virus corona bermutasi di Jawa Timur dan Jabodetabek, faktor internal lain dari bahaya paparan virus SARS-CoV-2 yaitu tubuh manusia.
"Tentu saja walaupun virus corona ini berbeda virulensinya, tetap tergantung pada host atau tubuh manusia. Untuk jadi sakit tidak based on virusnya, tapi host-nya sendiri seperti apa."
"Kalau host-nya sendiri sudah ada imunitasnya yang turun atau ada penyakit penyerta, ini menjadi tempat menarik bagi virus untuk berkembang," tukasnya.
Melihat hal ini, kita diwajibkan untuk selalu menjaga kesehatan dan kebersihan tubuh, serta mematuhi protokol kesehatan selama pandemi Covid-19. (*)
#hadapicorona