Find Us On Social Media :

Kasus Positif Covid-19 di Jawa Timur Terus Meningkat, Benarkah Tipe Virus Corona Berbeda dengan Jabodetabek?

Ada kemungkinan perbedan tipe virus corona di Jawa Timur dan Jabodetabek

GridHEALTH.id - Indonesi digadang-gadang memiliki tipe virus corona yang berbeda dengan negara lain di dunia.

Secara global, ada tiga tipe atau kelompok virus corona, yaitu tipe (strain) S, G, dan V. 

Baca Juga: Respons Tak Biasa Risma Saat Surabaya Disebut Sebagai Zona Hitam dan Wuhannya Indonesia

Namun hasil analisis genus virus corona atau whole genom sequencing (WGS) dari Indonesia tidak masuk ke dalam tiga kelompok tersebut.

Hal ini disinyalir akibat virus corona yang telah bermutasi menjadi beberapa tipe.

Baca Juga: 99 Persen Bunuh Virus Corona dalam 30 Menit, Begini Rupanya Kandungan Obat Kumur PVP-I

Sementara kabar tersebut tengah beredar di masyarakat, kini kabarnya, tipe virus corona di Jawa Timur berbeda dengan virus corona di Jabodetabek.

Para peneliti yang berasal dari Universitas Cambridge, Inggris dan Jerman menemukan, ada tiga varian berbeda dari virus corona baru, yaitu tipe A, B, dan C.

Genom ini berasal dari sampel di seluruh dunia yang peneliti dapatkan sejak 24 Desember 2019 hingga 4 Maret 2020.

Studi tersebut berhasil memetakan jaringan genetik virus corona yang menyebar dari China juga Asia, ke Australia, Eropa, dan Amerika Utara.

Baca Juga: Ahli Jelaskan Kenapa Rapid Test Pada Karyawan yang Akan Masuk Kantor Adalah Tindakan Sia-sia

Tipe ini juga banyak ditemukan di Indonesia.

Menanggapi hal tersebut, dokter spesialis paru RSUD Saiful Anwar Malang, Dr. dr. Susanthy Djajalaksana, Sp.P (K) FISR ikut menjelaskan secara singkat penyebab perbedaan tipe virus corona.

"Mutasi virus itu sangat dipengaruhi oleh sekian banyak faktor, seperti lingkungan. Lingkungan termasuk suhu, kelembapan, dan sebagainya dapat memicu suatu mutasi. Supaya agar survive, virus tentu saja akan berubah dan berbeda."

"Saat ini yang kita kenal strain-nya ada A, B, C. Tergantung pada protein-protein mana yang bermutasi, baik itu yang di rambut-rambutnya, atau ada juga yang di dindingnya," jelas dr. Susanthy, saat dihubungi GridHEALTH.id dalam virtual media briefing, Rabu (8/7/2020).

Susanthy menyatakan bahwa adanya kemungkinan perbedaan tipe virus corona di Jawa Timur dan Jabodetabek memang tak bisa dihindarkan.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Pernah Pingsan saat Bersepeda, Sekarang Bagikan 3 Tips bagi Pesepeda, Catat!

"Mutasi ini tidak bisa dihindari, tapi mungkin saja berbeda untuk virus satu tempat dengan tempat lainnya," terangnya.

Terlepas dari tipe virus corona bermutasi di Jawa Timur dan Jabodetabek, faktor internal lain dari bahaya paparan virus SARS-CoV-2 yaitu tubuh manusia.

"Tentu saja walaupun virus corona ini berbeda virulensinya, tetap tergantung pada host atau tubuh manusia. Untuk jadi sakit tidak based on virusnya, tapi host-nya sendiri seperti apa."

Baca Juga: Bioskop Seluruh Indonesia Dibuka Serentak 29 Juli 2020, Begini Protokol Kesehatan yang Wajib Diterapkan!

"Kalau host-nya sendiri sudah ada imunitasnya yang turun atau ada penyakit penyerta, ini menjadi tempat menarik bagi virus untuk berkembang," tukasnya.

Melihat hal ini, kita diwajibkan untuk selalu menjaga kesehatan dan kebersihan tubuh, serta mematuhi protokol kesehatan selama pandemi Covid-19. (*)

#hadapicorona