Find Us On Social Media :

Mengerikan, 12 Ibu-ibu Tani di Tasikmalaya Diserang Ratusan Koloni Tawon, 2 Orang Meninggal

Koloni tawon menyerang sekelompok ibu-ibu tani di Tasikmalaya, 2 orang meninggal dunia.

GridHEALTH.id - Mengerikan, 12 Ibu-ibu Tani di Tasikmalaya Diserang Ratusan Koloni Tawon, 2 Orang Meninggal

Sekelompok ibu-ibu tani di Tasikmalaya tetiba saja diserbu dan disengat oleh ratusan koloni tawon ketika hendak menggarap sawah.

Baca Juga: Bahaya Sengatan Tawon, Seorang Pria Tewas Karenanya, Ini Ciri Manusia yang Berisiko

Nasib malang dialami sekelompok ibu-ibu tani di Kampung Cilongkeang, Desa Dirgahayu, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya.

Dimana ibu-ibu tani yang berjumlah 12 orang itu seketika disengat oleh ratusan koloni tawon ketika hendak menggarap sawah.

Bahkan dua diantara ibu-ibu tersebut dikabarkan telah meninggal dunia.

Baca Juga: WHO Perbarui Peringatan: Virus Corona Lewat Udara Menular, Bukti Penyebaran Dibeberkan Sang Ahli Aerosol

Dilansir dari TribunJabar, kejadian ini bermula ketika sarang tawon tak kuat menahan terpaan angin dan terjatuh dari pohon dekat tempat ibu-ibu bertani.

Alhasil kawanan tawon yang berhamburan liar kemudian menyerang para ibu-ibu yang ada didekatnya.

Kapolsek Kadipaten Polresta Tasikmalaya, AKP Erustiana, Jumat (10/7), mengatakan, musibah terjadi Rabu (8/7) sekitar pukul 11.00.

Baca Juga: Barbie Kumalasari Kembali Tuai Cibiran Setelah Bibirnya Jontor Bak Disengat Tawon: 'Bibirku Tambah Seksi', Efeknya Bisa Lebih dari Seminggu

Baca Juga: Produk Baru Masker N95 dari Silikon, Habis Pakai Bisa Dicuci Ulang

"Entah bagaimana awalnya, tiba-tiba kawanan tawon itu menyerang ibu-ibu yang tengah bekerja. Kontan mereka berhamburan menyelamatkan diri," kata Erustiana.

Akibat serangan itu, ke-12 ibu-ibu terpaksa dilarikan ke RS Lambou Ciawi karena menderita luka sengatan.

Namun nahas bagi Aminah (74) dan Elah (57), nyawa keduanya tak tertolong akibat luka sengatan terlalu banyak.

Baca Juga: WHO Perbarui Peringatan: Virus Corona Lewat Udara Menular, Bukti Penyebaran Dibeberkan Sang Ahli Aerosol

Keduanya disebut yang paling banyak disengat, bahkan hingga ambruk.

Setelah serangan mereda, warga dan polisi segera membawa kedua korban ke RS Lambou Ciawi.

Baca Juga: Produk Baru Masker N95 dari Silikon, Habis Pakai Bisa Dicuci Ulang

"Seluruh korban sebenarnya dibawa ke RS Lambou, namun Ibu Aminah dan Ibu Elah mendapat sengatan paling banyak dan kondisinya terus memburuk," kata Erustiana.

Malam harinya, Aminah tak mampu bertahan dan meninggal sekitar pukul 19.00.

"Sedangkan Ibu Elah meninggal Kamis malam sekitar pukul 19.50," ujar Erustiana.

Baca Juga: Produk Baru Masker N95 dari Silikon, Habis Pakai Bisa Dicuci Ulang

Baca Juga: Buntut Menjamin Pengambilan Paksa Jenazah Covid-19, Anggota DPRD Ini Akhirnya Diperiksa BKD

Akibat kejadian ini, sejumlah warga dan aparat setempat pun berupaya memusnahkan sarang dengan cara dibakar.

Melihat kejadian tersebut, sengatan tawon jika ditilik dari sisi medis memang sangat membahayakan.

Melansir allergyfyi.org, jangan samakan sengatan lebah dan tawon. Lebah usai menyengat sengatnya akan tertinggal dan lebah mati.

Baca Juga: Ketidakjujuran Pasien dan Minimnya APD Jadi Penyebab 84 Tenaga Kesehatan di RSUD Jayapura Positif Corona

Tapi kalau tawon bisa menyengat dan menyerang berulang kali untuk melumpuhkan musuhnya.

Ketika racun tawon masuk ke dalam aliran darah, ia bisa menyerang sel-sel sistem saraf.

Peptida dan enzim racun dapat menghancurkan membran neuron dan mendorongnya ke dalam aliran darah.

Sel-sel yang terluka ini berkomunikasi dengan otak dan membuat kita tahu bahwa kita sedang kesakitan.

Baca Juga: Terobos Portal Penjagaan Covid-19 dan Tikam Petugas Hingga Tewas, Pemuda Ini Akhirnya Divonis Mati

Baca Juga: Wisata Pantai Dibuka Lagi Maksimal 75 Orang, Paranormal Kondang Ini Berikan Peringatan: 'Sampai Hari Ini Belum Stabil', Kenapa?

Norepinefrin yang dikeluarkan tubuh menghentikan aliran darah ke tempat sengatan, memperpanjang rasa sakit sampai darah dapat terbawa dan mengencerkan racun tawon.

Terakhir, peptida degranulasi sel mast memungkinkan sel yang menghancurkan unsur-unsur racun untuk menyebar ke sel lain. Penyebaran ini menyebabkan pembengkakan dan kemerahan yang dapat dilihat pada sebagian besar sengatan.

Bahaya racun tawon, jika memiliki reaksi terlokalisasi dan tersengat di tangan, maka seluruh lengan akan membengkak.

Baca Juga: IDI; Kasihan Kawan-kawan di Pelayanan, Protes Kemenkes Tetapkan Harga Rapid Test Rp150 Ribu

Meskipun ini bisa menakutkan, umumnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Kebanyakan orang tidak memiliki alergi terhadap racun tawon dan akan mengira reaksi sengatan normal sebagai reaksi alergi.

Tapi jika manusia yang disengat tawon memiliki reaksi alergi, walaupun reaksi alergi ini jarang terjadi, sengatan tawon dapat dapat menyebabkan anafilaksis; henti jantung, syok, dan tidak sadar dalam waktu kurang dari 10 menit setelah disengat.(*)

Baca Juga: Walau Ada Peningkatan Kasus Covid-19, Jawa Barat Berani Terapkan KBM Tatap Muka

 #berantasstunting

#hadapicorona