GridHEALTH.id - DKI Jakarta kini kembali mengalami lonjakan kasus positif Covid-19 dalam sepekan.
Dari data terakhir, ada sekitar 404 kasus baru Covid-19 per 12 Juli 2020.
Baca Juga: Anies Baswedan Bawa Kabar Buruk, Lonjakan Kasus Covid-19 di DKI Bisa Buat Warga Kembali Dalam Rumah
Akibat penambahan kasus tersebut, kini Jakarta memiliki 14.517 kasus positif Covid-19.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akhirnya angkat bicara mengenai penyebab peningkatan jumlah tersebut.
Melalui kanal YouTube Pemprov DKI Jakarta, Minggu (12/7/2020), Anies Baswedan menyebutkan ada beberapa fakta dibalik lonjakan kasus Covid-19 di Jakarta.
Baca Juga: Sebut Pria Indonesia Lemah, Nikita Mirzani Rilis Obat Kuat yang Diklaim Aman:
"Dalam seminggu terakhir ini, kita tiga kali mencatat rekor baru penambahan harian. Dan hari ini adalah yang tertinggi sejak kita menangani kasus di Jakarta. Ada 404 kasus baru," ungkap Anies.
Ia menjelaskan jika penambahan kasus tersebut akibat masifnya tracing yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta.
"Memang sebagian kasus penambahan ini adalah karena gencarnya kita melakukan active case finding. Artinya kita tidak menunggu pasien di fasilitas kesehatan, tapi Puskesmas mengejar kasus positif Covid-19 di masyarakat. Jadi bukan kita pasif, di Jakarta secara aktif melakukan tracing, lalu melakukan testing, dari situ kemudian mereka di isolasi yang terbukti positif," tuturnya.
Meski melakukan kemampuan peningkatan testing, namun angka kasus positif Covid-19 di Jakarta tetap tinggi.
Baca Juga: Beda dari Pemerintah, Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Minta Rapid Test Dihentikan
Anies menyebutkan bahwa tes menggunakan polymerase chain reaction (PCR) telah melebihi anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Tes PCR di Jakarta per minggu sudah tiga kali lipat dari standar yang ditetapkan WHO," terang Anies Baswedan.
Selain itu, Anies menegaskan jika angka positivity rate saat ini melonjak 2 kali lipat dari sebelumnya.
"Tapi hari ini angka positivity rate menjadi 10,4% melonjak dua kali lipat," ujarnya.
Anies mengatakan, sebagai catatan, tanggal 4 Juni hingga 10 Juni di Jakarta kita melakukan 21.197 orang dite dan positivity rate-nya 4,4%.
Pada tanggal 11 Juni hingga 17 Juni Pemprov DKI Jakarta melakukan pengujian kepada 27.091 orang dengan positivity rate-nya 3,1%.
Baca Juga: Solo Zona Hitam Virus Corona, 25 Calon Dokter Spesialis Isolasi Diri
Pada tanggal 18 Juni hingga 24 Juni terdapat 29.873 orang menjalani test dan positivity rate-nya sebesar 3,7%.
Pada tanggal 25 Juni hingga 1 Juli terdapat 31.085 orang menjalani test dan positivity rate-nya sebesar 3,9%.
Pada tanggal 2 Juli hingga 8 Juli terdapat 34.007 orang menjalani test dan positivity rate-nya sebesar 4,8%.
Terlepas dari itu, Anies Baswedan mengimbau kepada seluruh warganya agar tidak menganggap enteng atau remeh, bahkan menyepelekan Covid-19.
"Maka saya sampaikan khusus untuk warga DKI Jakarta jangan anggap enteng, jangan anggap ringan, jangan merasa kita sudah terbebas dari wabah Covid-19 lonjakan ini merupakan peringatan kita semua," pungkas Anies baswedan.
Baca Juga: Pasang IUD Paling Nyaman Ternyata di Saat Haid, Ini Alasannya
Selain itu, kita juga tetap mematuhi protokol kesehatan dari Kementerian Kesehatan RI dan WHO. (*)
#hadapicorona