Find Us On Social Media :

Tidur Menggunakan Kipas Angin Berbahaya Bagi Kesehatan, Benarkah? Nyatanya Banyak yang Menggunakannya

Tidur dengan kipas angin dapat memicu munculnya heat stroke.

Baca Juga: Kasus positif Covid-19 kembali Melonjak Tinggi, Ahli Epidemiologi; Indonesia Belum Mencapai Puncak Gelombang Pertama

Mengetahui hal ini, para ahli mengatakan kenyataannya tidak terlalu mengerikan.

Dikutip dari The Independent, The American Academy of Allergy, Asthma and Immunology mengatakan bahwa tungau debu adalah pemicu alergi yang paling umum.

Seperti diketahui, tungau debu sering kali menempel di langit-langit atau kipas, sehingga jelas untuk melihat bagaimana upaya untuk mengedarkan udara di musim panas dapat menjadi pemicu alergi.

Menurut ahli alergi New York City dan penulis buku "The New Allergy Solution," Dr Clifford Bassett, risiko ini nyata tetapi kecil.

Baca Juga: Kulit Gatal dan Memerah? Hati-Hati Tungau Bersarang Di Kasur

Baca Juga: Yang Harus Orang Tua Lakukan untuk Cegah Serangan Asma Anak

"Kipas langit-langit dapat menciptakan aliran udara yang membantu mensirkulasi partikel udara dalam ruangan, termasuk polutan dan beberapa alergen.

“Bagi kebanyakan tampaknya tidak menimbulkan masalah. Jika Anda mengalami bersin atau gejala hidung yang memburuk, dan Anda memiliki alergi di dalam ruangan, karena udara secara paksa meledakkan saluran hidung Anda yang menyebabkan bersin, yang sebenarnya merupakan mekanisme pelindung, itu dapat mengganggu dan mungkin menyebabkan peningkatan alergi pada hidung Anda.” kata Dr Bassett seperti dikutip dari The Independent.

Baca Juga: Anies Baswedan Beberkan Fakta Dibalik Lonjakan Kasus Covid-19 di Jakarta Selama Sepekan: 'Bukan Kita Pasif'