Find Us On Social Media :

Tidur Menggunakan Kipas Angin Berbahaya Bagi Kesehatan, Benarkah? Nyatanya Banyak yang Menggunakannya

Tidur dengan kipas angin dapat memicu munculnya heat stroke.

GridHEALTH.id - Tidur Menggunakan Kipas Angin Berbahaya Bagi Kesehatan, Benarkah?

Penggunaan kipas angin sudah menjadi hal biasa di masyarakat Indonesia. 

Terlebih saat musim panas, rasanya tidak mungkin bisa tidur tanpa bantuan kipas angin meski di malam hari sekali pun.

Tidur dengan tiupan angin dari kipas memang membuat nyaman, namun tidur dengan kipas angin dituding berisiko terhadap kesehatan.

Benarkah demikian? Sebab hingga kini masih banyak manusia yang menggunakannya setiap hari

Baca Juga: Studi: Pakai Kipas Angin Saat Udara Panas Bisa Memicu Heat Stroke

Dikutip dari The Sleep Advisor, Mark Reddick mengungkapkan bahwa saat kipas mengedarkan udara, sekalgus mengedarkan partikel debu dan alergen potensial lainnya yang dapat menyebabkan alergi, yang tentunya tidak baik bagi penderita asma, dan mengeringkan mata.

Bagi sebagian orang, memiliki kipas angin yang dipasang di langit-langit atau diberdirikan di lantai membantu mereka tertidur dan tetap tenang di malam hari.

"Namun bagi sebagian orang lainnya, itu bisa membuat mereka tetap terjaga, memicu serangan asma atau mengeringkan mata mereka." tulis Mark.

Baca Juga: Alami Krisis Keuangan saat Pandemi Corona, Artis Cantik Ini Gantung Diri dari Kipas Langit-langit Rumahnya

Menurutnya, hal itu bisa terjadi karena kipas angin mampu menggerakan udara di sekitar ruangan sehingga menyebabkan debu berterbangan hingga ke tubuh manusia.

Baca Juga: Salah Kaprah Gejala Covid-19, Mata Merah karena Alergi Dibilang Infeksi Corona

"Ketika kipas menggerakkan udara di sekitar ruangan, itu menyebabkan debu dan serbuk sari masuk ke sinus Anda." tambahnya.

"Jika Anda rentan terhadap alergi, asma, dan demam, ini bisa menimbulkan banyak masalah." kata dia.

Mark juga menyebutkan, tidur dengan kipas angin juga disebutkan bisa menyebabkan kulit kering.

"Hembusan udara yang konstan pada tubuh Anda dapat menyebabkan kulit kering. Lotion dan pelembab akan membantu mencegah hal ini, tetapi jika kulit Anda terlalu kering, berhati-hatilah dan pantau kulit Anda untuk memastikan Anda tidak terlalu mengeringkannya." tulisnya.

Dia juga memperingatkan pemakaian lensa kontak saat menggunakan kipas angin, karena udara dari kipas angin dapat mengeringkan mata di malam hari, atau menyebabkan iritasi.

Baca Juga: Ada Banyak Sabun yang Bisa Bikin Kulit Kering, Perhatikan 5 Hal Ini Sebelum Memakainya

Baca Juga: Kasus positif Covid-19 kembali Melonjak Tinggi, Ahli Epidemiologi; Indonesia Belum Mencapai Puncak Gelombang Pertama

Mengetahui hal ini, para ahli mengatakan kenyataannya tidak terlalu mengerikan.

Dikutip dari The Independent, The American Academy of Allergy, Asthma and Immunology mengatakan bahwa tungau debu adalah pemicu alergi yang paling umum.

Seperti diketahui, tungau debu sering kali menempel di langit-langit atau kipas, sehingga jelas untuk melihat bagaimana upaya untuk mengedarkan udara di musim panas dapat menjadi pemicu alergi.

Menurut ahli alergi New York City dan penulis buku "The New Allergy Solution," Dr Clifford Bassett, risiko ini nyata tetapi kecil.

Baca Juga: Kulit Gatal dan Memerah? Hati-Hati Tungau Bersarang Di Kasur

Baca Juga: Yang Harus Orang Tua Lakukan untuk Cegah Serangan Asma Anak

"Kipas langit-langit dapat menciptakan aliran udara yang membantu mensirkulasi partikel udara dalam ruangan, termasuk polutan dan beberapa alergen.

“Bagi kebanyakan tampaknya tidak menimbulkan masalah. Jika Anda mengalami bersin atau gejala hidung yang memburuk, dan Anda memiliki alergi di dalam ruangan, karena udara secara paksa meledakkan saluran hidung Anda yang menyebabkan bersin, yang sebenarnya merupakan mekanisme pelindung, itu dapat mengganggu dan mungkin menyebabkan peningkatan alergi pada hidung Anda.” kata Dr Bassett seperti dikutip dari The Independent.

Baca Juga: Anies Baswedan Beberkan Fakta Dibalik Lonjakan Kasus Covid-19 di Jakarta Selama Sepekan: 'Bukan Kita Pasif'

Baca Juga: 5 Gangguan Kesehatan Akibat Ruangan ber AC, Apalagi Saat Pandemi Seperti Sekarang

Senada dengan hal itu, seorang ahli paru di Lenox Hill Hospital di New York City juga mengatakan "Tidak ada yang namanya kipas yang beracun,"

"Tidak ada yang salah dengan sirkulasi udara." tambah Dr. Len Horovitz, seperti dikutip dari Live Science.

Jika Anda tidur dengan kipas angin menyala, Horovitz mengatakan itu adalah ide yang baik untuk menjaga jarak aman dari tempat tidur dan tidak membiarkannya bertiup tepat ke arah kita.

Baca Juga: Tips Kamar Tidak Pengap dan Gerah Walau Tanpa AC, Ramah Lingkungan

Untuk menjaga dari debu dan alergen lainnya, Horovitz merekomendasikan untuk menjaga saringan udara di kamar tidur. Dia juga merekomendasikan melakukan irigasi sinus harian dengan saline, yang dapat membantu dengan hidung kering, kemacetan dan masalah hidung lainnya.(*)

 #berantasstunting #hadapicorona