Find Us On Social Media :

Usai Dibesuk Kerabatnya dari Surabaya, Seorang Pasien di Madiun Positif Covid-19

Ilustrasi - Dijenguk saat sakit, pasien ini justru tertular Covid-19.

GridHEALTH.id - Usai Dibesuk Kerabatnya dari Surabaya, Seorang Pasien Dinyatakan Positif Covid-19 

Baca Juga: Kesaksian Seorang Pasien Covid-19 Sebelum Meninggal Dunia Kepada Perawat; Saya Pikir Ini Tipuan, Ternyata ...

Kejadian kurang beruntung menimpa seorang pasien berinisial WSL (37) asal Kelurahan Demangan, Kecamatan Taman, Kota Madiun.

Kini ia dinyatakan terinfeksi virus corona (Covid-19) usai dibesuk kerabatnya yang datang dari Surabaya.

Menurut jubir Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Madiun, Noor Aflah, WSL mulanya mengalami sakit sejak 23 Juni 2020 lalu.

Kemuadian pada 26 Juni atau tiga hari setelah sakit kerabatnya dari Surabaya datang menjenguk pasien pria tersebut.

Baca Juga: Tak Ditemukan di Indonesia, Kementerian Kesehatan Minta Masyarakat Waspadai Virus Flu Babi Baru

Kerabat dari Surabaya itu rupanya sempat menginap selama tiga hari dua malam di rumah WSL.

"Yang bersangkutan ini tinggal sendiri di rumah. Karena sakit, kerabatnya dari Surabaya datang menjenguk dan menginap," kata Aflah, Senin (13/7/2020).

Saat akan berobat, WSL pun melakukan rapid test pada 8 Juli lalu dengan hasil reaktif.

Baca Juga: Update Covid-19; Pertama di Dunia, Universitas Rusia Berhasil Menyelesaikan Uji Klinis Vaksin Covid-19

Setelah itu dilakukan swab test, dan terkonfirmasi positif Covid-19 yang membuat dirinya menjadi pasien ke-22 di Madiun.

Melihat kejadian ini, Aflah menghimbau kepada warga apabila menerima tamu dari luar kota agar melapor minimal kepada ketua RT setempat.

Baca Juga: Kali Ini WHO Geram Kepada Masyarakat Dunia, Pandemi Jadi Lebih Buruk Jika Hal Ini Selalu Disepelekan!

Apalagi sudah ada aturan, setiap kedatangan warga dari luar hendaknya melapor minimal ke RT setempat.

"Setiap kedatangan dari luar kota tetap wajib lapor. Paling tidak kepada ketua RT dan ditindaklanjuti kader kesehatan. Aturan itu masih berlaku. Jangan karena kemarin berstatus zona hijau kemudian bebas keluar masuk," tegasnya.

Baca Juga: Update Covid-19; Ternyata Karantina Mandiri di Rumah Berisiko Membuat Kluster Corona di Keluarga

Terlebih perlu disadari bahwa salah satu faktor risiko penularan virus corona adalah melakukan kontak langsung dengan orang yang berasal atau datang dari zona merah Covid-19.

Dalam kasus ini diketahui kota SUrabaya merupakan salah satu zona merah di Jawa Timur.

Baca Juga: Droplet, Aerosol, Airborne yang Jadi Penularan Virus Corona, Apa Perbedaanya?

Baca Juga: Mengapa Virus Corona Menyebar Sangat Cepat? Begini Penjelasan Ilmiah Sederhananya yang Mudah Dipahami

Adapun faktor risiko seseorang terinfeksi Covid-19 menurut Mayo Clinic diantaranya adalah;

- Orang yang pernah melakukan kontak langsung dengan seseorang yang terinfeksi virus corona.

- Orang yang baru saja pulang dari daerah ataupun wilayah yang menjadi zona penyebaran virus corona.

Aflah berharap kasus ini menjadi pembelajaran bersama, bahwa ancaman Covid-19 masih ada dan resiko penularan masih dimungkinkan terjadi.

Baca Juga: Sembuh dari Covid-19, Andrea Dian Jalani Program Bayi Tabung, Amankah Dilakukan saat Pandemi Virus Corona?

Warga Kota Madiun diminta tetap waspada dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dan anjuran pemerintah.

"Covid-19 masih ada dan belum ditemukan vaksinnya, salah satu cara untuk adalah dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan," imbuhnya.(*)

Baca Juga: Mulai Salat hingga Pembagian Daging Kurban, Ini Tips Aman Rayakan Idul Adha di Tengah Pandemi

 #berantasstunting

#hadapicorona