Margono menuturkan, ibu itu pun menyimpan tubuh bayi dalam plastik merah dan digantung di atap WC.
Keesokan harinya, sekitar pukul 06.30, ia langsung ke Watublapi untuk menemui bidan desa. Pukul 08.05, sang ibu dan bidan desa ke Puskesmas Hewokloang dan langsung mendapat pertolongan medis.
"Di puskesmas, tenaga medis pun mengeluarkan kepala dan ari-ari yang tertinggal dalam rahim," ujar Margono. Margono mengatakan, pukul 10.00 Wita, ibu dan bidan desa kembali ke kampung halaman di Kajowair. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kepala Bayi Tertinggal Dalam Rahim Ibu Saat Melahirkan, Begini Kronologinya", https://regional.kompas.com/read/2020/07/16/09372261/kepala-bayi-tertinggal-dalam-rahim-ibu-saat-melahirkan-begini-kronologinya?page=all#page3.