Baca Juga: Meski Berisiko Bagi Kesehatan Gulai Daging Sering Dilirik saat Idul Adha, Berapa Kalorinya?
Emily Taylor dari lembaga konsultan Chatham House menerangkan, meski Kremlin membantah tuduhan tetapi "masuk akal" mata-mata Rusia terlibat dalam kasus ini.
"Biasanya layanan keamanan jauh lebih berhati-hati dalam bahasanya jika mereka merasa ada keraguan."
" Cozy Bear (kelompok peretas itu) telah terlibat dalam serangan-serangan siber sebelumnya dan telah meninggalkan jejak, dan ada hubungan yang cukup baik dengan Rusia," terang Taylor
Badan-badan negara Inggris, AS, dan Kanada mengatakan, para peretas telah mengeksploitasi kelemahan perangkat lunak untuk mengakses sistem komputer yang rentan.
Baca Juga: PBB: Covid-19 Akan Menghancurkan Negara-negara Termiskin Jika Negara Barat Tidak Bertindak
Peretas disebut menggunakan malware seperti WellMess dan WellMail untuk mengunggah dan mengunduh berkas dari sistem yang terinfeksi.
Mereka juga dikatakan telah menjebak orang-orang agar menyerahkan data-data login melalui spear-phishing.
Email phishing dirancang untuk menipu penerima agar memberikan informasi pribadi mereka.
Kemudian spear-phishing adalah bentuk serangan yang tertuju pada target dam dirancang untuk mengelabui individu tertentu.
Baca Juga: Studi: Virus Corona Mungkin Menyerang Sistem Saraf Pasien Covid-19, Sebabkan Kecemasan dan Depresi