GridHEALTH.id - Pernah merasakan panas atau bahkan berkeringat saat makan makanan pedas? Itu karena kerja kapsaisin yang terdapat pada cabai.
Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa kapsaisin dapat meningkatkan metabolisme dan juga pembakaran lemak. Selain itu, kapsaisin juga terbukti bisa mengurangi nafsu makan dan asupan kalori.
Salah satu penelitian berjudul ‘Could capsaicinoids help to support weight management?’ ditemukan bahwa konsumsi kapsaisin setiap hari dapat berkontribusi pada penurunan berat badan melalui pengurangan asupan energi.
Kapsaisin ini selain terdapat pada cabai pada umumnya, juga terdapat dalam keluarga cabai lainnya. Salah satunya paprika.
Dalam studi tersebut, para peneliti memantau 40 orang dewasa sehat. Mereka meneliti efek dari suplemen ekstrak paprika. Setelah itu diukur pengeluaran energi saat istirahat, detak jantung, dan tekanan darah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis rendah ekstrak paprika meningkatkan kecepatan metabolisme setara dengan membakar 116 kalori sehari. Ini berarti 0,4 kilogram lemak hilang lebih dari 30 hari.
Baca Juga: 4 Manfaat Cabe Rawit Bagi Penderita Diabetes, Bantu Kendalikan Gula Darah
Baca Juga: Memang Benar Nyamuk Ikut Tularkan Covid-19? Begini Kata Ahli
“Temuan ini memberikan harapan, ada potensi kapsaisin digunakan sebagai alat bantu penurunan berat badan alami jangka panjang,” kata peneliti di jurnal Obesity Open Access.
Kesimpulannya, bila kita memasukkan lebih banyak cabai ke dalam makanan yang dikonsumsi, berat badan bisa turun.
Kapsaisin tidak hanya mempercepat metabolisme tapi juga memiliki kemampuan untuk mengubah lemak putih menjadi lemak cokelat.
Lemak putih merupakan lemak yang paling umum dalam tubuh dan digunakan sebagai sumber enegi.Lemak ini sulit dibakar sehingga berpotensi menyebabkan kegemukan.
Sementara lemak cokelat adalah lemak yang dimanfaatkan untuk bahan bakar kalori dan menghasilkan panas bagi tubuh. Sederhananya, lemak cokelat akan dibakar untuk menghasilkan kalori daripada disimpan oleh tubuh.
Selain itu, cabai juga telah terbukti mengurangi tekanan darah, membantu mengurangi radang sendi, memperlancar pencernaan dan mendukung sistem kardiovaskular. Hebatnya lagi, cabai mengandung tujuh kali lipat vitamin C daripada jeruk.
Dikatakan Howard M. Shapiro dan Franklin Becker, penulis ‘Eat & Beat Diabetes With Picture Perfect Weight Loss’, cabai bisa menjadi makanan penurun berat badan yang efektif.
Baca Juga: Mudah Didapat, Ternyata Dua Bahan Ini Bisa Bikin Miss V Jadi Harum
Baca Juga: Flek Hitam di Wajah Membandel? Ini Solusi Mudah untuk Menghilangkannya
Selain itu, cabai dapat membantu menurunkan kolesterol dan meningkatkan asupan nutrisi penting.
Agar diet cabai berjala efektif, maka perlu diketahui 'tata cara' memakan cabai dengan benar.
Pertama, kita harus makan cabai tanpa daging. Daging mengandung lemak jenuh cukup tinggi yang bisa mengurangi manfaat cabai, sehingga menghambat penurunan berat badan.
Jika tetap ingin menambahkan daging ke dalam cabai, pilihkan daging sapi yang memiliki sedikit kandungan lemak jenuh.
Kedua, masukkan cabai ke dalam kacang dan tomat. Kacang dan tomat merupakan makanan rendah kalori yang akan membantu mengurangi total asupan kalori dan bisa mengurangi berat badan.
Selain itu, kacang juga kaya akan serat dan protein, dua nutrisi yang berkontribusi pada rasa kenyang.
Baca Juga: 5 Keunggulan Menanak Nasi Dengan Air Teh, Mencegah Tumor Hingga Hilangkan Bau Mulut
Baca Juga: Physical Distancing Versi WHO 1 Meter Dikritik Ilmuwan, 'Jarak 2 Meter Adalah yang Paling Aman'
Ketiga, tambahkan bahan lain yang sehat. Keju cheddar yang rendah lemak merupakan alternatif sehat untuk mengurangi asupan lemak dan menambah asupan kalsium.
Bawang cincang, cabai hijau, dan kerupuk gadung merupakan pilihan lain untuk dimakan bersama cabai, untuk membantu kita menurunkan berat badan. (*)
#berantasstunting #hadapicorona