Perusahaan yang berada di provinsi Jilin, China tersebut mendapat gugatan sebesar 1.3 milyar Dolar Amerika pada Oktober tahun lalu.
Skandal tersebut dibicarakan pada media sosial China dan menjadi debat heboh yang setelah dihimpun oleh tim ilmuwan Amerika, ditemukan lebih dari 11 ribu pesan mengenai kepercayaan rakyat terhadap vaksin.
Bahkan, semenjak insiden tersebut rakyat juga tidak percaya dengan pemerintah mereka.
Kini, perdebatan di Weibo meningkat lagi mengenai tingginya keraguan penduduk dan ketidakpercayaan mereka dengan pemerintah China.
Hal tersebut disampaikan oleh David Broniatowski, ketua pengambil keputusan laboratorium Universitas George Washington di Amerika Serikat.
"Banyak penduduk China mengutarakan kekhawatiran merekaa terhadap ancaman yang mungkin muncul dari vaksin tersebut. Kekhawatiran tersebut membesar tidak hanya untuk vaksin rabies tetapi semua vaksin yang dibuat dari Changchun Changsheng Biotechnology."
Baca Juga: Hasil Penelitian: Pare Efektif Jadi Obat Diabetes dan Hentikan Sel Kanker Payudara
Baca Juga: 3 Perawatan Wajah Bagi Si Malas Agar Kulit Tetap Sehat dan Cerah
Hal ini jelas mengkhawatirkan. Sebab, jika begitu maka penanganan penyakit Covid-19 di China dapat terhambat hanya karena persepsi masyarakat telah menyamaratakan semua vaksin dan semua perusahaan farmasi.