GridHEALTH.id- Vaksin potensial yang dikembangkan oleh Universitas Oxford dan AstraZeneca Plc menunjukkan hasil yang menjanjikan setelah dilakukan uji klinis yang melibatkan 1.077 orang.
Dikutip dari Reuters (20/07/20), dari uji klinis ini, 90% dari responden menghasilkan antibodi terhadap virus COVID-19 setelah menerima satu dosis vaksin yang diberi nama ChAdOx1 nCoV-19. Karena hasil awal yang menjanjikan ini, Pemerintah Inggris telah memesan 100 juta dosis.
Hasil uji coba Fase I/II yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah The Lancet, menunjukkan tidak ada masalah pada keamanan tahap awal dan menginduksi respons kekebalan yang kuat di kedua bagian sistem kekebalan.
Vaksin ini memicu respons sel T dalam waktu 14 hari setelah vaksinasi (sel darah putih yang dapat menyerang sel yang terinfeksi virus SARS-CoV-2).
Kemudian respons antibodi dalam 28 hari (antibodi mampu menetralkan virus sehingga tidak dapat menginfeksi sel ketika awalnya berkontraksi).
Selama penelitian, peserta yang menerima vaksin memiliki antibodi penetral yang terdeteksi, yang telah disarankan oleh para peneliti sebagai perlindungan.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Telah Siap di Depan Mata, Tapi WHO Minta 3 Kelompok Ini Diutamakan Dulu
Baca Juga: Hasil Investigasi AS dan Sajikan Bukti, Virus Corona Hasil Kebocoran Laboratorium di Wuhan
Baca Juga: Senyawa Bioaktif Pada Jamu Bisa Tingkatkan Imunitas Tubuh di Masa Pandemi Virus Corona
Tanggapan ini paling kuat setelah diberikan dosis penguat, dengan 100% darah peserta memiliki aktivitas netralisasi terhadap virus corona.
Source | : | Reuters,Financial Times,Center for Disease Control and Prevention,Gridhealth.id,gelora.co.id,tweeter |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar