Walaupun sembelit sebenarnya dapat dengan mudah diatasi dengan pemberian obat laksatif, akan tetapi Emily menolak berobat karena merasa sangat takut terhadap berbagai proses pemeriksaan yang akan dilakukan.
Sebelum kasus Emily, sebenarnya tidak ada kasus kematian yang terjadi akibat sembelit berkepanjangan.
Sebab umumnya seseorang pasti akan mencari bantuan medis bila ia tidak dapat buang air besar dalam waktu yang cukup lama, misalnya 2 minggu.
Dengan demikian, sembelit pun dapat segera diatasi sebelum terjadi berbagai komplikasi yang tidak diinginkan seperti dalam kasus Emily.
Rasa takut yang dialami oleh Emily lebih jarang terjadi pada orang dewasa, akan tetapi pada anak-anak hal ini mungkin saja terjadi.
Anak-anak mungkin dapat merasa takut pada tinjanya sendiri sehingga daripada mengeluarkannya, mereka pun akan menahannya dan karena toilet identik dengan buang air besar, maka anak-anak mungkin mengalami fobia toilet.
Baca Juga: Menyisir Tak Boleh Sembarangan, Ada Tekniknya Agar Rambut Tidak Rontok
Baca Juga: Studi: Diet Ketogenik Bisa Turunkan Risiko Kanker Paru-paru
Hal ini tentu akan bertambah buruk bila sang anak juga menderita gangguan autisme karena seorang penderita autisme memiliki ketahanan terhadap nyeri yang lebih tinggi daripada orang lain dan tidak terlalu mempedulikan segala sesuatu yang terjadi pada tubuhnya.