Find Us On Social Media :

Selain Lansia, WHO Kembali Umumkan Orang yang Mudah Terserang Virus Corona Adalah Anak Muda

Anak muda lebih rentan terpapar Covid-19

GridHEALTH.id -  Sejak menyebarnya virus cororna (SARS-CoV-2) di dunia, orang lanjut usia atau lansia digadang-gadang menjadi salah satu golongan yang rentan terpapar Covid-19.

Seiring bertambahnya usia seseorang, tubuh akan mengalami berbagai penurunan akibat proses penuaan, mulai dari menurunnya produksi hormon, kekenyalan kulit, massa otot, kepadatan tulang, hingga kekuatan dan fungsi organ-organ tubuh.

Baca Juga: Tergolong Rentan Terinfeksi hingga Berujung Kematian, 3 Kelompok Ini Dilindungi Pemerintah di Masa Pandemi

Kemudian, sistem imun sebagai pelindung tubuh pun tidak dapat bekerja dengan maksimal layaknya saat masih muda.

Akibatnya, sulit bagi orang lanjut usia atau lansia untuk melawan berbagai macam bakteri atau virus penyebab penyakit, termasuk terinfeksi virus corona.

Baca Juga: Studi: Virus Corona Dapat Kelabui Sistem Imun dan Menggandakan Diri

Kendati demikian, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa lansia bukanlah orang satu-satunya yang mudah terpapar Covid-19.

Kini WHO menyebu, anak muda lebih mudah terserang virus corona.

Sebelumnya, WHO juga mengingatkan usia muda bukan berarti kebal virus corona, justru, usia muda menjadi salah satu penyumbang kasus corona tertinggi di beberapa negara.

"Kami telah mengatakannya sebelumnya dan kami akan mengatakannya lagi, orang-orang muda tetap berisiko saat terpapar Corona," kata Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus dikutip dari CNBC International, Jumat (31/7/2020), dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: 3 Klaster Covid-19 Baru dan Besar di DKI Jakarta, Semuanya dari Perkantoran, Berikut Daftarnya

"Orang-orang muda dapat terinfeksi, orang-orang muda dapat mati dan orang-orang muda dapat menularkan virus kepada orang lain," lanjut Tedros.

Meyakinkan orang usia muda adalah tantangan Menurut Tedros, meyakinkan orang muda di seluruh dunia bahwa virus dapat menimbulkan risiko serius bagi kesehatan mereka tetap menjadi tantangan bagi WHO.

Sementara itu, kepala unit penyakit dan zoonosis WHO Dr Maria Van Kerkhove mengatakan, mayoritas orang yang lebih muda cenderung memiliki gejala Covid-19 yang lebih ringan, tetapi tidak semuanya.

Baca Juga: Presiden Brasil Saat Karantina Positif Covid-19 Posting dengan Sekotak Hydroxychloroquine, Setelah Sembuh Kembali Remehkan Virus Corona

Beberapa orang dengan usia muda bahkan mengalami sakit parah hingga akhirnya meninggal dunia.

"Orang yang memiliki penyakit ringan, beberapa dari mereka akan sembuh dengan baik. Tetapi beberapa dari mereka memiliki efek jangka panjang, dan kami baru mulai benar-benar belajar tentang ini," kata Maria Kerkhove.

Ia menambahkan, ada usia muda yang mengalami gejala berat seperti mengidap kelelahan ekstrem, sesak napas, atau kesulitan melanjutkan kegiatan normal seperti kembali bekerja atau gym bahkan setelah mereka pulih.

Baca Juga: Ahli Mikrologi Hongkong Tuding Pejabat Wuhan Telah Hancurkan Bukti Urgent Covid-19

"Kami sedang belajar apa artinya itu," ucap Maria.

Kerkhove mengatakan ada sejumlah hal yang dapat dilakukan usia muda untuk mencegah penyebaran virus corona.

Di antaranya seperti mencuci tangan, menjaga jarak sosial, mengenakan masker dan menghindari tempat-tempat ramai seperti bar.

Baca Juga: Jangan Salah, Tak Semua Orang Boleh Minum Air Kelapa yang Kaya Nutrisi, Anda Salah Satunya?

"Kami secara konsisten melihat klub malam sebagai penguat transmisi. Ini sangat disayangkan karena tahu bahwa kaum muda ingin melanjutkan kegiatan normal," kata Maria. (*)

#hadapicorona