GridHEALTH.id - Usai diwawancarai oleh musisi Anji, nama Hadi Pranoto mendadak viral dan jadi sorotan publik.
Bagaimana tidak, dalam obrolannya itu Hadi Pranoto mengklaim obat herbal antibodi yang dibuatnya mampu menyembuhkan pasien Covid-19.
Bahkan waktu untuk menyembuhkan pasien Covid-19 itu pun sangat cepat yakni 2-3 hari saja.
Hadi Pranoto pun tak sungkan membeberkan bahan-bahan yang dipakai untuk meracik obat herbal Covid-19 yang dibuat.
Menurutnya bahan utama dari obat herbal buatannya terdiri dari beberapa tumbuh-tumbuhan.
Baca Juga: Kepala Daerah di Jateng Sengaja Sembunyikan Data Covid-19, Ganjar Pranowo Geram; Sombong Sekali
Baca Juga: Surabaya Disebut Wuhannya Indonesia, Kini Menurut Risma Sudah Zona Hijau, Lo Kok Bisa?
"Bahan-bahannya tumbuh-tumbuhan kemudian ada beberapa gula aren, senyawa sirsak, senyawa buah manggis buah apa namanya kelapa, dan ada beberapa," ucap Hadi Pranoto dikutip dari Kumparan, Minggu (2/8/2020).
Namun untuk cara pengolahannya lebih lanjut, Hadi Pranoto enggan memberitahunya.
Baca Juga: 3 Arahan Baru Presiden Jokowi Karena Kasus Covid-19 Terus Bertambah, 8 Provinsi Disorot
Ia hanya mengatakan semua bahan tersebut diambil senyawanya kemudian digabungkan untuk dijadikan obat herbal Covid-19.
Menilik dari sisi medis, bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan obat herbal Covid-19 ala Hadi Pranoto bisa dibilang memang menyehatkan.
Baca Juga: Hati-hati, Sembelit Bisa Mengancam Nyawa, Segera ke Dokter Bila Jadwal BAB Berubah
Sebut saja buah manggis, menurut WebMD, buah manggis termasuk buah dan kulitnya mengandung senyawa xanton yang berfungsi sebagai antikanker dan antioksidan.
Senyawa tersebut bisa membantu membasmi berbagai macam sel atau bakteri pemicu penyakit kronis seperti kanker di dalam tubuh.
Tak hanya itu saja, mengonsumsi manggis juga disebut bisa meredakan beberapa penyakit seperti diare, penyakit kulit, disentri, infeksi saluran kemih, TBC, serta gangguan menstruasi.
Sayang untuk menyembuhkan Covid-19 perlu penelitian lebih lanjut, sebab sampai saat ini uji klinis terkait khasiat tersebut belum ada satu pun yang dimuat dalam jurnal medis mana pun.
Baca Juga: Makan Serangga Seperti Jangkrik dan Ulat Sutra, Antioksidannya Melebihi Jeruk Untuk Melawan Kanker
Sementara itu diketahui, untuk menilai efektivitas dan keamanan suatu produk seperti obat maupun vaksin, perlu dilakukannya uji klinis, disamping pengujian pada hewan atau uji pra-klinis.
Menurut Mayo Clinic, uji klinis merupakan tahap akhir dari penelitian yang dilakukan kepada manusia.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Berencana Berlakukan Sekolah Tatap Muka, Nadiem Makarim Punya Kebijakan Sendiri
Dimana orang yang menjadi sampel bisa sampai ribuan atau puluhan ribu, serta waktu yang dibutuhkan pun tidak sebentar bahkan bisa bertahun-tahun. Jadi hati-hati dengan segala klaim yang bisa mengenyahkan virus corona.(*)
Baca Juga: 10 Cara Redakan Sakit Kepala yang Menyiksa Tanpa Obat Kimia Apotik
#berantasstunting #hadapicorona