Find Us On Social Media :

Mengapa Manusia Bisa Cegukan? Apa Penyebab dan Bagaimana Mengatasinya?

Ini alasan kenaoa kita bisa cegukan.

GridHEALTH.id - Mengapa Manusia Bisa Cegukan? Apa Penyebab dan Bagaimana Mengatasinya?

Cegukan datang tak diduga dan menganggu. Penyebabnya bisa karena faktor psikis juga klinis.

Baca Juga: 1 Bulan Sepulang Perawatan di Rumah Sakit, Pasien Covid-19 Berisiko Mengalami Gangguan Kejiwaan

Pada tayangan belajar dari rumah TVRI, Selasa (4 Agustus 2020) lalu, anak-anak SD belajar mengenai sistem pernapasan manusia, termasuk cegukan.

Pada tayangan tersebut dijelaskan penyebab cegukan dan cara mengatasinya.

Dalam tayangan tersebut diinformasikan, cegukan terjadi ketika diafragma dalam tubuh kita tiba-tiba mengalami kejang.

Apa itu diafragma? Diagragma merupakan otot yang memisahkan rongga dada dari rongga perut kita.

Baca Juga: Peneliti Italia Temukan Penyintas Covid-19 Berisiko Alami Gangguan Jiwa

Baca Juga: Presiden Filipina Rodrigo Duterte Murka Kepada Dokter, Ancam Bunuh Seluruh Pasien Positif Covid-19

Ketika diafragma mengejang, itu akan membuat asupan napas terhenti secara tiba-tiba, dan otomatis ada penutupan pita suara.

Maka dari itu ketika sedang cegukan kita akan mendengar seperti 'hik' keluar dari mulut kita.

Melansir Medical News Today, cegukan bisa juga terjadi karena gangguan pada jalur saraf dari otak ke otot.

Hal ini menjelaskan mengapa cegukan dapat terjadi karena adanya perubahan suhu juga situasi emosional. 

Baca Juga: Wali Kota Risma Sebut Surabaya Zona Hijau Covid-19, Pakar Epidemiologi: 'Hijau Semangka', Kenapa?

Cegukan yang persisten dapat menandakan masalah di otak, sumsum tulang belakang atau struktur di sekitar diafragma atau dinding dada. 

Menurut dr. Erlin Juwita, SpA, dari RS Ibu dan Anak Tambak—Jakarta pusat,  bayi bisa cegukan empat kali dalam sehari.

Maklum perkembangan organ tubuh bayi belum sempurna. Karena itu cegukan tidak membahayakan.

Cegukan sendiri terjadi karena adanya rangsangan, atau iritasi pada otot diafragma (pernapasan) yang disertai dengan adanya penutupan dari glotis (seperti klep pada saluran pernapasan), hal ini pula yang membuat bayi mengeluarkan bunyi ceguk…ceguk…

Baca Juga: Ridwan Kamil Minta Kantor-kantor Rutin Buka Jendela, Setelah Kejadian Klaster Covid-19 Gedung Sate

Pada bayi cegukan bisa disebabkan karena udara di dalam lambung berlebihan.

Berlebihnya udara dalam lambung dapat disebabkan karena kesalahan posisi menyusui, juga pemberian susu dengan dot tanpa regulator, anak diberikan empeng, atau ngemut jari. Sehingga bayi bayi banyak menelan udara.

Efeknya, lambung semakin membesar dan menekan otot diafragma, sehingga akhirnya terjadi cegukan.

Selain itu cegukan bisa juga terjadi karena penurunan suhu lingkungan, bayi kedinginan. Tapi tidak sedikit cegukan terjadi yang tidak diketahui penyebabnya.

Baca Juga: Banjir Kecaman hingga Gelarnya Dipertanyakan, Hadi Pranoto Buat Pengakuan: 'Saya Bukan Orang IDI dan Saya Bukan Dokter'

Sebagai pengetahuan kita semua, jika si kecil cegukan lalu disertai dengan muntah, adanya gangguan pertumbuhan, terjadinya lama/terus menerus, bayi jadi rewel/gelisah/tidak nyaman, ini bisa jadi sebuah early warning system ada sesuatu hal pada si kecil.

Misal, ada luka pada esofagus -akibat penyakit refluks gastro esofagus.

Lalu bagaimana cara mengatasi cegukan?

Baca Juga: Obat Covid-19 Profesor Hadi Pranoto Dilirik Politisi PDIP, Ganjar Pranowo Tertarik dan Belum Ditawari,

Baca Juga: 5 Makanan Sembuhkan dan Cegah Stroke juga Darah Tiggi, Pembuluh Darah Menjadi Bersih dan Elastis

Jika cegukan bertahan lebih dari 2 hari, lebih baik penderita mendatangi dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Tidak hanya itu, cegukan yang berkepanjangan bisa menyebabkan komplikasi, seperti:

1. Penurunan berat badan dan dehidrasi

Jika cegukan bersifat jangka panjang dan terjadi dalam waktu singkat, maka akan menjadi sulit untuk makan dengan benar.

 

2. Insomnia

Jika cegukan berkepanjangan berlangsung selama jam tidur, mungkin sulit untuk tertidur atau tetap tertidur.

3. Kelelahan

Baca Juga: Fakta Baru Mengenai Asal Virus Corona, Setelah ini Dirinya Bisa Hilang Kapan Saja Oleh Tentara Merah

Cegukan berkepanjangan bisa melelahkan, terutama jika membuatnya sulit untuk tidur atau makan.

4. Masalah komunikasi 

Mungkin sulit bagi orang tersebut untuk berbicara.

5. Depresi

Cegukan jangka panjang dapat meningkatkan risiko mengembangkan depresi klinis.

6. Penyembuhan luka yang tertunda

Baca Juga: Sistem Ganjil Genap di Jakarta Kembali Diberlakukan, Ahli Khawatirkan Peningkatan Kasus Covid-19, Awas Klaster Transportasi Umum!

Cegukan yang persisten dapat mempersulit penyembuhan luka pasca operasi, meningkatkan risiko infeksi atau perdarahan setelah operasi.

Komplikasi lain termasuk detak jantung yang tidak teratur dan refluks gastro-esofagus (GERD).

Pada bayi, cegukan akan berhenti dengan sendirinya, namun ada beberapa hal yang dapat membantu cegukan berhenti lebih cepat.

Baca Juga: Pekan ASI Internasional: Ternyata Ini Keuntungannya Memberikan ASI

Baca Juga: Presiden Brasil Usai Terinfeksi Covid-19 Paru-parunya Berjamur, Masih Bernyali Tantang Virus Corona?

Misal, cegukannya karena udara dingin, hangatkan si kecil dengan pelukan, atau diberi selimut, dan disusui.

Bisa juga saat si kecil cegukan kita berikan minum, atau ASI.

Saat si kecil sedang makan atau minuman cegukan, tak mengapa makan dan minum dilanjutkan.

Tidak perlu khawatir air atau makanan akan masuk rongga pernapasan.

Baca Juga: Aura Krisis Tak Ada di Kementerian, Jokowi Kembali Meradang: 'Penanganan Covid Baru 20 Persen yang Terealisasi'

Sebab saluran pernapasan tertutup oleh glotis yang mencegah makanan dan minuman masuk ke saluran pernapasan.

Selain itu, cara sederhana mengatasi cegukan pada orang dewasa dan anak, bisa melakukan hal berikut

* Menahan napas sebentar sambil menutup hidung, bisa juga bernapas menggunakan kantung kertas.

* Mengunyah suatu makanan dan menelannya untuk mengatasi cegukan.(*)

Baca Juga: Muncul Fenomena Ketidakpercayaan Masyarakat Pada Bahaya Virus Corona

#berantasstunting

#HadapiCorona