Find Us On Social Media :

Tinggi Badan Sama Seperti Berat Badan, Jadi Faktor Renten Terinfeksi Virus Corona

Mereka yang perawakannya tinggi lebih berisiko terinfeksi viru corona.

GridHEALTH.id - Tinggi Badan Sama Seperti Berat Badan, Jadi Faktor Renten Terinfeksi Virus Corona

Belum lama berat badan menjadi faktor risiko terinfeksi virus corona, kini tinggi badan pun diberitakan demikian. Tinggi di atas rata-rata berisiko.

Baca Juga: Presiden Filipina Rodrigo Duterte Murka Kepada Dokter, Ancam Bunuh Seluruh Pasien Positif Covid-19

Public Health England menemukan bahwa pasien Covid-19 dengan kelebihan berat badan lebih berisiko membutuhkan rawat inap atau perawatan di ICU rumah sakit.

"Menurunkan berat badan, bahkan satu kilo sekalipun dapat membawa manfaat besar bagi kesehatan, dan juga dapat membantu melindungi dari risiko kesehatan akibat Covid-19," Kepala Ahli Gizi Public Health England Dr Alison Tedstone, seperti dilansir BBC.

Baca Juga: Wali Kota Risma Sebut Surabaya Zona Hijau Covid-19, Pakar Epidemiologi: 'Hijau Semangka', Kenapa?

Mereka menyimpulkan, kegemukan dan obesitas dapat meningkatkan risiko keparahan atau bahkan kematian pada pasien Covid-19.

Dr Tedstone mengatakan bukti yang ada saat ini sudah jelas menunjukkan bahwa kegemukan dan obesitas dapat membuat seseorang lebih berisiko terhadap penyakit Covid-19 yang berat.

Sekarang, ada lagi sebuah penelitian yang mengatakan bahwa orang yang lebih tinggi lebih rentan berisiko terpapar virus corona.

Melansir dari World of Buzz, penelitian ini dilakukan oleh para ahli di University of Manchester dan Open University.

Baca Juga: Ridwan Kamil Minta Kantor-kantor Rutin Buka Jendela, Setelah Kejadian Klaster Covid-19 Gedung Sate

Baca Juga: Banjir Kecaman hingga Gelarnya Dipertanyakan, Hadi Pranoto Buat Pengakuan: 'Saya Bukan Orang IDI dan Saya Bukan Dokter'

Melibatkan 2.000 orang dari Inggris dan Amerika Serikat, mereka menyatakan bahwa kebanyakan yang terpapar virus corona adalah orang berpostur tubuh tinggi.

Namun hal tersebut tidak boleh semerta-merta langsung dipercaya, sebab belum ada penelitian pasti mengapa orang-orang yang lebih tinggi tersebut yang terpapar virus corona.

Baca Juga: Obat Covid-19 Profesor Hadi Pranoto Dilirik Politisi PDIP, Ganjar Pranowo Tertarik dan Belum Ditawari,

Kita semua juga tidak perlu panik, sebab penularan virus corona yang paling umum adalah melalui udara dan tetesan air liur.

Semua hal itu benar, maka dari itu kita tidak perlu takut meski pun tubuh kita tinggi.

"Hasil survei antara tinggi dan virus corona akhirnya ada diagnosis menunjukkan bahwa transmisi tetesan (droplets) ke bawah bukan satu-satunya mekanisme transmisi.

Baca Juga: 5 Makanan Sembuhkan dan Cegah Stroke juga Darah Tiggi, Pembuluh Darah Menjadi Bersih dan Elastis

dan ada transmisi aerosol yang lebih mudah terhantar melalui udara," kata Profesor Evan Kontopantelis, dari University of Manchester.

Akan tetapi penelitian ini belum terbukti benar sebab makalahnya belum dipublikasikan secara resmi di website kesehatan dunia.

Baca Juga: Fakta Baru Mengenai Asal Virus Corona, Setelah ini Dirinya Bisa Hilang Kapan Saja Oleh Tentara Merah

Makalah tersebut baru dicetak untuk keperluan penelitian dan evaluasi, jadi belum boleh digunakan untuk uji klinis.

Maka dari itu, tidak peduli seperti apa postur tubuh kita, baik pendek atau pun tinggi kita sama-sama harus menjaga diri.

Mulai dari rajin mencuci tangan hingga konsumsi makanan dan minuman bergizi agar imunitasnya meningkat.

Baca Juga: Sistem Ganjil Genap di Jakarta Kembali Diberlakukan, Ahli Khawatirkan Peningkatan Kasus Covid-19, Awas Klaster Transportasi Umum!

Selain itu biasakan untuk memakai masker ketika keluar rumah, tidak peduli lokasi tujuan kita dekat atau jauh.

Virus corona bisa saja ada di mana-mana tanpa memandang lokasi atau pun jarak.(*)

Baca Juga: Pekan ASI Internasional: Ternyata Ini Keuntungannya Memberikan ASI

#berantasstunting

#HadapiCorona 

Artikel ini telah tayang di GridHITS.id dengan judul Sebuah Penelitian Menyatakan Bahwa Orang dengan Postur Tubuh yang Tinggi Mudah Terpapar Virus Corona, Benarkah?